keepgray.com – Para pedagang hewan kurban di Jakarta mengeluhkan penurunan penjualan yang signifikan pada Iduladha tahun ini, dengan penurunan mencapai 30 hingga 50 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Munir, seorang pedagang sapi kurban di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa penjualannya merosot lebih dari 50 persen dibandingkan Iduladha 2023. “Tahun lalu penjualan sangat bagus, tetapi tahun ini sangat jauh berbeda, penjualannya turun drastis,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/6).
Sejak pekan lalu, Munir hanya mampu menjual 32 ekor sapi, jauh berbeda dengan tahun lalu yang mencapai 85 ekor. Ia menjual sapi dengan harga antara Rp15 juta hingga Rp35 juta per ekor, dengan berat antara 2,5 hingga 7 kuintal. Rata-rata, konsumen membeli sapi seharga Rp21 juta dengan berat 4 kuintal. Penurunan penjualan ini menyebabkan omzetnya turun menjadi Rp600 juta, padahal tahun lalu ia bisa mencapai Rp1 miliar. “Pendapatan kotor sekitar Rp600 juta, sedangkan tahun lalu mencapai Rp1 miliar,” katanya. Munir menambahkan bahwa penurunan ini dirasakan oleh banyak pedagang sapi lainnya.
Penurunan penjualan juga dialami oleh Rohman, seorang pedagang kambing di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Penjualannya turun sekitar 30 persen. “Penjualan juga turun, kurang lebih 30 persen. Saya sudah berjualan di sini selama satu minggu. Mungkin ini dampak dari situasi ekonomi saat ini,” katanya.
Rohman menjelaskan bahwa baru sekitar 60 persen dari 70 ekor kambing yang ia siapkan telah terjual, atau sekitar 42 ekor. Padahal, tahun lalu ia bisa menjual hingga 90 ekor lebih. “Kalau tahun lalu bisa bawa 100 ekor, paling sisa satu atau dua ekor saja,” ucapnya. Harga kambing yang ia jual berkisar antara Rp2,8 juta hingga Rp7 juta per ekor, tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Rata-rata, konsumen membeli antara 1 hingga 3 ekor kambing. Meskipun demikian, Rohman enggan menyebutkan omzet yang ia peroleh.