keepgray.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menginisiasi berbagai program untuk menyambut 500 tahun Kota Jakarta. Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menyampaikan harapan agar pariwisata di DKI Jakarta dapat meningkat melalui pengaktifan kembali ruang sejarah dan peluncuran Jakarta Tourist Pass, sebuah aplikasi yang dirancang untuk mempermudah wisatawan menjelajahi kota.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Pramono Anung saat upacara peringatan HUT ke-498 Jakarta di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2025). Ia menekankan bahwa pariwisata Jakarta memiliki kaitan erat dengan penguatan budaya Betawi.
“Dengan mengaktifkan kembali ruang sejarah seperti Kota Tua sebagai panggung ekspresi budaya, melaksanakan program Betawi Bangkit Jakarta Berbudaya untuk meningkatkan pariwisata melalui promosi dan mengembangkan ekosistem budaya Betawi, peluncuran Jakarta Tourist Pass, penonjolan tema serta ikon Betawi di berbagai sudut Jakarta,” kata Pramono dalam sambutannya saat memimpin upacara.
Pramono menjelaskan bahwa dua tahun mendatang, Jakarta akan genap berusia 500 tahun. Momentum ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing kawasan Ibu Kota dan memperkuat posisinya di panggung dunia.
“Upaya besar sedang diarahkan untuk mengantarkan Jakarta masuk top 50 kota besar dunia. Sebagai bagian dari langkah strategis tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan visi pembangunan 2025-2029, yaitu Jakarta Kota Global dan pusat perekonomian yang berdaya saing, berkelanjutan, dan menyejahterakan seluruh warganya,” ungkapnya.
Visi tersebut, lanjutnya, menjadi arah pijakan menyeluruh dan terukur tanpa meninggalkan akar budaya dan jati diri Jakarta. Tema HUT tahun ini mencerminkan komitmen pertumbuhan dan transformasi Jakarta sebagai Kota Global yang sejalan dengan pelestarian budaya dan kearifan lokal.
“Perayaan hari ulang tahun Jakarta tahun ini mengusung tema Jakarta Kota Global dan Berbudaya, mencerminkan komitmen bahwa pertumbuhan dan transformasi Jakarta sebagai kota global selalu berjalan beriringan dengan pelestarian budaya dan kearifan lokal,” jelasnya.
Pramono juga menekankan bahwa budaya menjadi penanda kekhasan Jakarta sekaligus daya tarik dalam memperkenalkan wajah Indonesia kepada dunia, yang menjadi modal bagi Jakarta untuk terus tumbuh.
“Semangat berkolaborasi, gotong-royong, toleransi, inklusivitas menjadi nilai hidup yang membentuk karakter serta modal bagi Jakarta untuk terus tumbuh dan berkembang menuju kota global yang berkelanjutan,” imbuhnya.