Walimatul Naqiah: Syukuran Pulang Haji

keepgray.com – Setelah menunaikan ibadah haji, masyarakat Indonesia memiliki tradisi syukuran bernama walimatul naqiah sebagai ungkapan rasa syukur. Tradisi ini menjadi momen mempererat silaturahmi dan berbagi pengalaman spiritual.

Walimatul naqiah berbeda dengan walimatus safar yang diadakan sebelum keberangkatan haji. Walimatul naqiah diadakan saat jemaah haji tiba kembali di kampung halaman. Inti dari tradisi ini adalah ungkapan syukur dan kebersamaan menyambut jemaah haji yang baru pulang.

Secara bahasa, walimatul naqiah berasal dari bahasa Arab. *Walimah* berarti jamuan, dan *naqiah* berarti orang yang baru pulang dari perjalanan. Istilah ini digunakan untuk menyebut jamuan syukuran bagi musafir, terutama jemaah haji yang baru kembali dari ibadah.

Menurut Kementerian Agama RI, walimatul naqiah adalah tradisi menyambut kepulangan jemaah haji dengan doa bersama dan jamuan makan sebagai bentuk syukur atas keselamatan dan keberhasilan menunaikan ibadah. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan dan kebahagiaan atas selesainya rukun Islam kelima.

Walaupun tidak termasuk dalam kewajiban atau sunah ibadah haji, walimatul naqiah telah menjadi bagian dari budaya Muslim Indonesia. Tradisi ini diyakini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah dan sarana berbagi keberkahan dengan masyarakat sekitar.

Walimatul naqiah dikenal luas di berbagai daerah dengan nama dan bentuk acara yang berbeda-beda. Di beberapa wilayah, tradisi ini disebut sebagai tasyakuran haji, syukuran sukses haji, atau selamatan jamaah.

Di Aceh, tradisi ini dikenal dengan nama *peusijuek*, yaitu ritual tepung tawar sebagai doa dan simbol keberkahan. Prosesi ini menunjukkan perpaduan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal, yang memperkuat makna spiritual walimatul naqiah dalam masyarakat.

Rangkaian acara walimatul naqiah umumnya meliputi:

* Penyambutan dan doa bersama yang dipimpin tokoh agama.
* Sambutan singkat dari tokoh agama atau pejabat setempat.
* Jamuan makan sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.
* Berbagi cerita dari jemaah tentang pengalaman haji.
* Doa penutup dan pembagian oleh-oleh seperti air zamzam, kurma, atau suvenir ibadah.

Walimatul naqiah merupakan tradisi syukuran yang memperkaya budaya Islam di Indonesia. Meskipun tidak diwajibkan secara syariat, praktik ini mencerminkan nilai syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap ibadah haji.