Waktu Mustajab Istighfar: Kapan Saja?

keepgray.com – Istighfar, bacaan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan, memiliki manfaat besar sebagai penyempurna taubat. Meski ringan, Allah SWT menyukai hamba yang ikhlas memohon ampunan. Lantas, kapan waktu yang tepat untuk membaca istighfar?

Menurut buku *Cinta Istighfar* karya Hani Sa’ad Ghunaim, istighfar dapat dibaca kapan saja. Namun, ada waktu-waktu utama yang dianjurkan, seperti saat akan memasuki masjid, di antara dua sujud dalam sholat, setelah sholat fardhu, sesudah menghadiri majelis, selama ibadah haji, di antara adzan dan iqamah, setelah menyelesaikan perkara penting, antara dzuhur dan ashar pada hari Rabu, pada hari Jumat, ketika mendengar panggilan jihad atau sholat, saat terbangun malam hari, setelah menunaikan tugas, dan waktu sahur menjelang subuh.

Ahmad E. Joemadi dalam buku *The Secret of Istigfar* menjelaskan bahwa ada beragam bacaan istighfar dari Al-Qur’an dan hadits Nabi. Berikut beberapa contohnya:

1. **Istighfar versi pertama:**

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ
*”Astaghfirullah”* (Aku memohon ampun kepada Allah).
2. **Istighfar versi kedua:**

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ
*”Astaghfirullahal ‘adhiim”* (Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung).
3. **Istighfar versi ketiga:**

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
*”Subhaanallahi wabihamdih astaghfirullah wa atuubu ilaih”* (Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya).
4. **Istighfar versi keempat:**

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِى لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
*”Astaghfirullah alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuumu wa atuubu ilaih”* (Aku memohon ampun kepada Allah. Yang tidak ada ilah kecuali Dia yang Maha Hidup lagi terus menerus Mengurus makhluknya. Dan aku bertaubat kepada-Nya).
5. **Sayyidul istighfar:**

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّى ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِى وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَىَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِى ، اغْفِرْ لِى ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
*”Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtnii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.”* (Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkau Yang telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berusaha semampuku untuk selalu berada dalam pemeliharaan dan janji-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari akibat buruk perbuatanku, Aku akui nikmat-Mu atas diriku dan aku juga mengakui betapa besarnya kesalahanku. Maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau).

Ahmad E. Joemadi dalam *The Secret of Istighfar: Rahasia Dikejar-kejar Rezeki dengan Keajaiban 100 Kali Istighfar* menjelaskan keutamaan rutin membaca istighfar 100 kali, antara lain:

1. **Menghapus dosa:** Istighfar menjadi sarana yang Allah berikan untuk menghapus dosa.
2. **Menjauhkan dari neraka:** Istighfar dapat melindungi dari siksa api neraka dan memasukkan ke surga. Seperti sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya, aku senantiasa beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali dalam sehari semalam.” (HR. Nasa’i, Ibnu Majah dan al-Hakim).
3. **Membuka jalan ke surga:** Ganjaran bagi hamba yang beristighfar dengan kesadaran atas dosa adalah surga, seperti yang disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 135-136.
4. **Menenangkan hati:** Allah akan menghapus kesedihan akibat dosa, seperti firman-Nya dalam surat Hud ayat 3.
5. **Melancarkan rezeki:** Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, niscaya Allah akan menjadikan baginya kelapangan dari segala kesedihan yang menderanya, jalan keluar dari segala kesempitan yang dihadapinya dan Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, al-Baihaqi dan ath-Thabarani).