keepgray.com – Persoalan visa furoda yang tidak terbit pada musim haji 2025 menjadi sorotan tajam. Presiden PKS, Al Muzzammil Yusuf, mendesak perbaikan sistem setelah banyak calon jemaah haji gagal berangkat meskipun telah membayar biaya yang tinggi.
Muzzammil menyampaikan keprihatinannya atas masalah ini. Ia berharap DPR RI dan pemerintah dapat berkoordinasi untuk merumuskan solusi agar kejadian serupa tidak terulang. PKS berharap Kementerian Agama, DPR, Kementerian Luar Negeri, Imigrasi, dan Kedutaan Arab Saudi dapat bekerja sama memperbaiki sistem ini.
Muzzammil menjelaskan bahwa beberapa negara memiliki kuota haji yang tidak terpenuhi. Oleh karena itu, ia mendorong pemerintah untuk mempertimbangkan penggunaan kuota haji dari negara lain yang tidak terpakai sebagai solusi alternatif untuk mengakomodasi keberangkatan jemaah haji furoda asal Indonesia. Dia mencontohkan kunjungan PKS ke Uzbekistan, di mana mereka mendapati jumlah jemaah haji yang tidak banyak.
Menurut Muzzammil, alternatif ini dapat dipertimbangkan agar keberangkatan haji furoda tidak mengganggu antrean haji reguler. Apalagi, antrean haji reguler di Indonesia telah mencapai 15 hingga 20 tahun.
Sebelumnya, Wakil Kepala BP Haji dan Sekretaris Amirul Hajj RI, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan bahwa pemerintah Arab Saudi tidak akan menerbitkan visa haji furoda tahun ini. Ia meminta agar seluruh jemaah tidak mudah tertipu oleh janji-janji terkait visa furoda. Menurutnya, pemerintah Saudi tidak akan mengeluarkan visa haji non-kuota seperti furoda. Dahnil membenarkan bahwa tahun-tahun sebelumnya, pemerintah Saudi menerbitkan visa furoda, namun tahun ini berbeda.