keepgray.com – Vietnam secara resmi bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra, mengikuti pengumuman dari Brasil yang saat ini menjabat sebagai Presiden BRICS. Pemerintah Brasil menyambut baik keputusan pemerintah Vietnam tersebut.
Sebelumnya, Vietnam telah menyatakan kesiapannya untuk membahas kemitraan dengan BRICS pada awal tahun ini. Dengan bergabungnya Vietnam, kini terdapat sepuluh negara yang berstatus sebagai negara mitra BRICS, yang memungkinkan mereka untuk diundang dalam pertemuan puncak BRICS dan sesi diskusi lainnya.
BRICS, blok ekonomi negara berkembang yang resmi berdiri pada 2009, terus mendorong perluasan anggotanya. Saat ini, BRICS beranggotakan 11 negara tetap, yaitu Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Republik Demokratik Kongo (DRC).
Selain Vietnam, negara-negara lain yang berstatus sebagai mitra BRICS adalah Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, Uzbekistan, Argentina, Bangladesh, Meksiko, Senegal, dan Aljazair.
Perbedaan utama antara negara anggota dan negara mitra BRICS terletak pada tingkat keterlibatan dan pengambilan keputusan. Negara anggota memiliki pengaruh yang signifikan dalam pengambilan keputusan BRICS, sementara negara mitra tidak memiliki pengaruh yang sama. Negara mitra juga tidak memiliki posisi tawar yang kuat untuk membentuk aliansi dengan negara-negara maju dan tidak diwajibkan untuk menghadiri semua pertemuan penting BRICS.
Meskipun demikian, negara mitra BRICS tetap dapat memperoleh manfaat dari proyek-proyek kolaborasi yang diselenggarakan oleh negara-negara anggota, seperti proyek investasi dan energi. Negara mitra juga dapat menjalin hubungan ekonomi dengan negara anggota BRICS, meskipun hubungan ini mungkin tidak seerat hubungan antara negara anggota.
Terlepas dari perbedaan tersebut, baik negara anggota maupun negara mitra BRICS memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai kepentingan bersama untuk memperoleh manfaat di bidang ekonomi dan mengurangi ketergantungan ekonomi pada negara-negara Barat.
Dengan semakin banyaknya negara yang bergabung dengan BRICS, blok ekonomi ini menjadi penyeimbang diplomatik yang semakin kuat terhadap kekuatan Barat tradisional.