keepgray.com – Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai US$431,5 miliar atau setara Rp7.020,02 triliun (dengan kurs Rp16.269 per dolar AS) pada April 2025, mengalami pertumbuhan 8,2 persen secara tahunan (yoy).
Berdasarkan data BI, sebagian besar ULN Indonesia berasal dari Singapura, Amerika Serikat (AS), China, Jepang, dan Hong Kong.
Singapura menjadi negara kreditur terbesar dengan total pinjaman mencapai US$56,41 miliar atau sekitar Rp917,75 triliun. Angka ini sedikit menurun dibandingkan posisi akhir tahun 2024 yang sebesar US$56,67 miliar. Amerika Serikat berada di posisi kedua dengan nilai ULN sebesar US$27,63 miliar atau setara Rp449,52 triliun, turun dari US$27,77 miliar pada Desember 2024.
China menyusul di urutan ketiga dengan pinjaman sebesar US$23,05 miliar atau sekitar Rp375 triliun. Jepang berada di posisi keempat dengan nilai pinjaman US$21,26 miliar atau setara Rp345,88 triliun. Hong Kong melengkapi lima besar negara pemberi utang terbesar dengan nilai US$18,71 miliar atau setara Rp304,26 triliun.
Berikut adalah daftar lengkap 10 negara pemberi utang terbesar kepada Indonesia per April 2025:
1. Singapura: US$56,41 miliar
2. AS: US$27,63 miliar
3. China: US$23,05 miliar
4. Jepang: US$21,26 miliar
5. Hong Kong: US$18,71 miliar
6. Asia lainnya: US$10,85 miliar
7. Korea Selatan: US$8,677 miliar
8. Prancis US$8,542 miliar
9. Amerika lainnya: US$5,258 miliar
10. Jerman: US$5,200 miliar
Selain dari negara-negara tersebut, ULN Indonesia juga berasal dari organisasi internasional dan sumber-sumber lainnya.