Utang Paylater RI Capai Rp29,59 T per April

keepgray.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total utang masyarakat Indonesia pada layanan Buy Now Pay Later (BNPL) mencapai Rp29,59 triliun per April 2025. Jumlah ini berasal dari industri perbankan dan multifinance yang menyediakan layanan serupa.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, melaporkan bahwa kredit paylater perbankan mencapai Rp21,35 triliun per April 2025. “Per April 2025, baki debet kredit BNPL tumbuh 26,59 persen menjadi Rp21,35 triliun dengan jumlah rekening mencapai 24,36 juta,” ujarnya dalam Konferensi Pers RDKB Mei 2025 secara daring, Senin (2/6). Dian juga menyebutkan bahwa porsi kredit BNPL terhadap total kredit perbankan tercatat sebesar 0,27 persen. “Ini tentu masih sangat kecil dibandingkan total kredit perbankan, namun terus mencatatkan pertumbuhan yang tinggi secara tahunan,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya (PVML) OJK, Agusman, melaporkan bahwa kredit paylater melalui perusahaan pembiayaan atau multifinance mencapai Rp8,24 triliun pada periode yang sama. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 47,11 persen secara year-on-year (yoy). “Untuk pembiayaan buy now pay letter (BNPL) oleh perusahaan pembiayaan pada April 2025 meningkat sebesar 47,11 persen yoy. (Sementara) di Maret yang lalu tercatat (tumbuh) 39,28 persen yoy atau menjadi Rp8,24 triliun,” jelas Agusman.

Agusman juga menyoroti pembiayaan bermasalah paylater yang tercermin dari Non Performing Financing (NPF) gross yang tercatat sebesar 3,78 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 3,48 persen.