Ukraina Gempur 41 Pesawat Rusia, Termasuk Bomber Nuklir

keepgray.com – Ukraina membombardir lima pangkalan udara Rusia dengan serangan drone, yang menargetkan 41 pesawat termasuk pesawat pengebom nuklir. Serangan ini, yang dikomandoi oleh Dinas Keamanan Ukraina dengan sandi “Pavutyna” atau “Jaring Laba-laba”, membutuhkan perencanaan selama 18 bulan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengakui serangan tersebut, menyatakan bahwa serangan teroris dengan drone FPV menargetkan lapangan udara di wilayah Murmansk, Irkutsk, Ivanovo, Ryazan, dan Amur. Mereka mengklaim bahwa serangan di Ivanovo, Ryazan, dan Amur berhasil digagalkan tanpa korban jiwa, dan beberapa pelaku telah ditahan. Namun, kementerian mengakui bahwa beberapa pesawat terbakar akibat serangan di dekat lapangan udara militer di wilayah Murmansk dan Irkutsk, dan api telah dipadamkan.

Militer Ukraina mengklaim bahwa 41 pesawat Rusia rusak, termasuk pesawat pengebom strategis Tu-95 dan Tu-22 yang berkemampuan nuklir. Serangan juga menyasar unit militer di desa Sridni, yang dikonfirmasi oleh gubernur wilayah Irkutsk.

Sejarawan Inggris Peter Frankopan menggambarkan serangan ini sebagai “kemunduran militer terbesar Rusia sejak Perang Dunia II,” dengan kerusakan yang lebih parah daripada selama Perang Dunia Kedua. Menurutnya, serangan ini merupakan “hari terpenting” dalam perang sejak invasi Rusia pada Februari 2022 dan menghancurkan triad nuklir Rusia.

Frankopan menambahkan bahwa industri pertahanan Rusia sudah kewalahan oleh tuntutan perang dan sanksi Barat, yang menyebabkan kekurangan komponen penting. Membangun atau memperbaiki pesawat pengebom strategis membutuhkan keterampilan dan fasilitas khusus yang beroperasi dengan kapasitas terbatas, sehingga serangan ini merupakan pukulan telak bagi kredibilitas Rusia sebagai negara berkekuatan nuklir. Target spesifik yang dihancurkan Ukraina sangat penting bagi kredibilitas Rusia sebagai negara berkekuatan nuklir.