Tunda Rilis Ekspor-Impor April: Ini Alasan BPS

keepgray.com – Badan Pusat Statistik (BPS) menunda rilis data ekspor dan impor (eksim) April 2025 hingga 2 Juni 2025 karena ada perubahan sistem peluncuran data. Seharusnya, data tersebut dirilis pada pertengahan Mei 2025.

Direktur Statistik Distribusi BPS, Sarpono, menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas layanan BPS. Rilis data ekspor dan impor hanya akan dilakukan satu kali per bulan, tidak lagi dua kali seperti sebelumnya. Keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam untuk menyempurnakan proses bisnis dan simulasi data.

Sarpono menjelaskan bahwa sebelumnya BPS merilis data ekspor-impor dalam tiga tahap: angka sementara, angka tetap, dan angka revisi tahunan. Angka sementara dirilis 15 hari setelah bulan data, diikuti angka tetap 30-31 hari setelah bulan data yang mencakup pembaruan dari Ditjen Bea dan Cukai serta lembaga terkait. Tahap terakhir adalah angka revisi tahunan yang dirilis 5-6 bulan setelah tahun berakhir.

Dengan perubahan ini, BPS tidak lagi merilis angka sementara. Tujuannya adalah agar media dan publik hanya menggunakan data yang paling akurat dan final. Sarpono berharap langkah ini akan meningkatkan mutu statistik dan kualitas layanan yang diberikan BPS.

Sebelumnya, penundaan rilis data ini sempat memicu berbagai spekulasi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membantah adanya intervensi pemerintah dalam penundaan tersebut. Ia menegaskan bahwa BPS selalu independen dalam melaporkan data statistik dan tidak ada kekhawatiran terkait kualitas data yang akan dirilis.