keepgray.com – Pesawat komando darurat Amerika Serikat, yang dikenal sebagai “pesawat kiamat” milik Presiden Donald Trump, terpantau melakukan penerbangan tak biasa dari Louisiana ke Maryland pada hari Selasa waktu setempat. Penerbangan ini terjadi di tengah menguatnya indikasi keterlibatan Amerika Serikat dalam potensi konflik Iran-Israel, yang ditandai dengan pengerahan aset tempur ke Timur Tengah.
Boeing E-4B Nightwatch, yang berfungsi sebagai pos komando terbang bagi pejabat penting selama masa krisis, dirancang khusus untuk bertahan dari serangan nuklir dan mengoordinasikan tindakan militer. Pesawat ini lepas landas dari Bossier City pada pukul 17.56 ET, melintasi wilayah pesisir, berputar di sekitar perbatasan Virginia dan North Carolina, sebelum mendarat di Joint Base Andrews pada pukul 22.01 ET.
Misi yang berlangsung selama lebih dari empat jam ini memicu berbagai spekulasi, terutama setelah terdeteksinya tanda panggilan yang belum pernah terlihat sebelumnya, yakni ORDER01, menggantikan tanda panggilan reguler ORDER6.
Meskipun armada empat pesawat E-4B secara rutin melakukan penerbangan sepanjang tahun untuk menjaga kesiapan militer, sejumlah pengamat berspekulasi bahwa misi kali ini mungkin terkait dengan peningkatan keamanan presiden Trump di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi eskalasi nuklir di Timur Tengah.
Ketegangan meningkat menyusul laporan bahwa Trump siap mendukung upaya militer Israel terhadap Iran, dengan tuntutan penyerahan tanpa syarat dari Teheran. Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, melalui pernyataan yang dibacakan oleh seorang presenter televisi pemerintah pada hari Rabu, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menerima seruan Trump untuk menyerah tanpa syarat.
“Pesawat kiamat” tersebut lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Barksdale, meskipun biasanya ditempatkan di Pangkalan Angkatan Udara Offutt di Nebraska.