keepgray.com – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengirim surat kepada Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Jerome Powell, berisi desakan untuk menerapkan suku bunga super rendah.
Surat yang ditulis tangan oleh Trump itu menyertakan daftar peringkat suku bunga bank sentral dari berbagai negara. Dalam daftar tersebut, AS berada di urutan ke-35 dengan suku bunga 4,5 persen, yang merupakan yang tertinggi di antara negara-negara yang terdaftar.
“Jerome, Anda, seperti biasa, ‘terlalu terlambat’. Anda telah merugikan Amerika Serikat dan terus melakukan hal itu. Anda seharusnya menurunkan suku bunga sesuai daftar ini,” tulis Trump dalam surat yang dipublikasikan oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.
Trump berpendapat bahwa AS seharusnya berada di peringkat ketiga dengan suku bunga terendah, antara Jepang (0,5 persen) dan Denmark (1,75 persen). “Ratusan miliar dolar hilang! Tidak ada inflasi,” tegas Trump.
Melalui akun media sosial Truth Social, Trump mencibir The Fed karena tidak kunjung menurunkan suku bunga. Ia bahkan menyebut dewan The Fed seharusnya merasa malu atas kondisi yang dialami AS. Tidak jelas apakah kritiknya ditujukan kepada seluruh dewan atau hanya sebagian, mengingat penetapan suku bunga melibatkan pemungutan suara oleh dewan The Fed di pusat dan presiden lima bank regional.
“Dewan The Fed hanya duduk dan menonton, jadi mereka sama-sama bersalah. Kita semestinya membayar suku bunga 1 persen atau lebih rendah,” tulis Trump.
Trump telah berulang kali mengkritik Powell karena tidak menurunkan suku bunga, dengan alasan bahwa pemerintah AS terpaksa membayar bunga tinggi atas utangnya. Sementara The Fed tetap mempertahankan suku bunga, bank sentral lain seperti Bank Sentral Eropa dan Bank Meksiko telah menurunkan suku bunga beberapa kali tahun ini.
Trump bahkan menyatakan telah menyiapkan calon pengganti Powell, yang masa jabatannya berakhir pada Mei 2026. Jika Trump mengumumkan pengganti Powell dalam waktu dekat, hal ini akan menjadi kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 111 tahun sejarah The Fed. CNN melaporkan bahwa orang pilihan Trump akan menjadi “gubernur The Fed” bayangan dan berpotensi menimbulkan kebingungan di pasar jika menentang kebijakan The Fed saat ini, yang dapat melemahkan dolar AS.
Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai kandidat gubernur The Fed termasuk Menteri Keuangan AS Scott Bessent, mantan gubernur The Fed Kevin Warsh, anggota The Fed Christopher Waller, Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Kevin Hassett, dan David Malpass.
Dalam wawancara dengan Fox Business, Trump menyatakan akan menunjuk gubernur The Fed yang berani menurunkan suku bunga dan memuji Kevin Warsh sebagai sosok yang sangat berbakat.
Menanggapi kritikan Trump, Powell menyatakan bahwa The Fed hanya fokus pada pengendalian inflasi dan menjaga kesehatan pasar tenaga kerja. “Kami tidak mempertimbangkan faktor-faktor politik,” ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Senat.