TransJ Bogor-Blok M: HUT Jakarta, Tarif Rp 1!

keepgray.com – Moda transportasi bus Transjabodetabek (TJ) rute Bogor-Blok M menjadi primadona warga pada akhir pekan ini, dengan antusiasme tinggi memanfaatkan tarif Rp 1 yang diberlakukan dalam rangka HUT ke-498 Jakarta.

Seorang petugas TransJakarta bernama Suherman mengungkapkan bahwa antrean penumpang di Halte Cidangiang Bogor jauh lebih ramai dibandingkan hari sebelumnya, bahkan sejak pukul 8 pagi. Kebijakan tarif Rp 1 ini menjadi daya tarik utama, dengan warga rela mengantre menunggu bus yang datang setiap 15 menit sekali.

Suherman menambahkan, banyak calon penumpang yang menanyakan mengenai tarif Rp 1 tersebut, dan baru mempercayainya setelah melakukan tap kartu. Mayoritas penumpang berangkat dari Bogor menuju Blok M, dengan perkiraan sore hari akan kembali lagi ke Bogor setelah menikmati jalan-jalan di Blok M. Penumpang cenderung memilih menunggu bus berikutnya jika bus pertama penuh, demi menghindari berdiri selama perjalanan.

Pantauan di Halte Cidangiang menunjukkan kepadatan penumpang yang menunggu bus TransJakarta rute Bogor-Blok M. Halte tersebut juga dipadati penumpang BisKita dan TransPakuan rute Bogor-Sentul, menambah kepadatan di area tersebut.

Dinda Apriyani, seorang penumpang, mengaku sengaja memilih TransJakarta Bogor-Blok M untuk memanfaatkan tarif promo Rp 1. Ia juga terbantu dengan adanya rute baru ini sebagai lokasi pertemuan dengan teman-temannya. Dinda biasanya menggunakan kereta, namun kali ini memilih TransJakarta karena tarif yang sangat murah.

Dinda berharap agar halte TransJakarta dapat diperluas atau dipisahkan dari penumpang BisKita, mengingat sering terjadi kebingungan dan penumpukan penumpang saat hujan.

Leni, penumpang lainnya, mengaku tidak mengetahui adanya kebijakan tarif Rp 1. Ia menilai kebijakan ini sangat membantu dan menarik minat penumpang, terutama untuk rute Bogor-Blok M. Leni berharap tarif Rp 1 dapat terus diberlakukan, karena sangat membantu dari sisi ekonomi dibandingkan dengan menggunakan kereta. Meskipun rute TransJakarta lebih lama, selisih harga yang signifikan menjadi pertimbangan utama.