keepgray.com – Seorang bocah perempuan berusia 7 tahun berinisial MK ditemukan dalam kondisi mengenaskan di lorong Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Diduga kuat, MK menjadi korban kekerasan dan penelantaran oleh orang tuanya.
MK ditemukan pada Rabu (11/6/2025) pagi oleh warga pasar. Awalnya, warga mengira MK hanya tidur di lorong tersebut. Namun, seorang pemilik kios bernama Asep (40) curiga karena MK tetap terbaring lemas saat pagi menjelang kios buka. “Dia tuh dalam kondisi begitu, terbaring di atas kardus,” ujar Asep, Sabtu (14/6). MK ditemukan di depan kios optik, di lorong sempit dengan penerangan minim. Karena tak kunjung bangun, petugas Satpol PP Kebayoran Lama yang sedang berpatroli kemudian mengevakuasinya.
Saat ditemukan, MK dalam kondisi kurus kering, lemas, dan mengalami luka serius di sekujur tubuhnya. Beberapa luka bahkan diduga bekas penyiksaan. MK juga dalam kondisi kelaparan. “Dia bilang ‘Om, laper’,” ungkap Asep, yang langsung memberikan roti kepada MK. Asep juga mengenang saat MK memohon untuk ikut pulang bersamanya. “Katanya ‘Om, ikut Om aja ya. Om punya kasur nggak di rumah?'” tutur Asep. Kondisi MK membuat warga pasar terenyuh, bahkan banyak ibu-ibu yang menangis melihatnya.
Menurut pengakuan MK, ia telah disiksa oleh ayah kandungnya, yang menjadi alasan mengapa ia enggan pulang. “Dia bilang, ‘nggak mau, bapak saya jahat, pulang sama Om aja,'” ujar Asep menirukan ucapan MK.
Direktur PPA-PPO Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah menyatakan bahwa kasus ini sedang dalam proses penelusuran. “Kami akan melakukan berbagai upaya untuk menemukan identitas anak dan keluarganya. Proses penegakan hukum berjalan,” kata Nurul Azizah, Minggu (15/6).
Setelah dievakuasi, MK sempat dirawat di RSUD Kebayoran Lama sebelum dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Kondisi MK saat ini mulai membaik dan dalam proses pemulihan. “Alhamdulillah kondisi anak membaik dan tim medis telah merencanakan beberapa tindakan untuk pemulihan,” ujar Brigjen Nurul Azizah. Tim medis yang menangani MK terdiri dari enam dokter. Ia juga telah menjalani operasi akibat tulang lengannya yang patah dan menonjol. Hingga saat ini, belum ada anggota keluarga yang datang menjenguk MK. Polri bersama pemangku kepentingan terus memberikan pendampingan untuk memastikan keselamatan, perlindungan, dan pemulihan MK secara menyeluruh.