Tawaf Wada: Makna, Hukum, Syarat Haji

keepgray.com – Tawaf wada adalah amalan penting dalam ibadah haji yang dilakukan sebelum meninggalkan Makkah dan sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda agar setiap muslim menjadikan Ka’bah sebagai tempat terakhir yang dikunjungi sebelum kembali ke tempat asal.

Tawaf wada adalah tawaf perpisahan, yang dilakukan sebagai penghormatan terakhir kepada Ka’bah sebelum meninggalkan Makkah setelah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji. Tawaf ini dilakukan sebanyak tujuh putaran mengelilingi Ka’bah, dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di tempat yang sama.

Tawaf wada wajib dilakukan bagi setiap jamaah haji yang hendak meninggalkan Makkah setelah menyelesaikan seluruh rangkaian haji, kecuali bagi wanita yang sedang haid atau nifas. Rasulullah SAW memberikan keringanan bagi wanita haid untuk tidak mengerjakan tawaf wada.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tawaf wada:

1. **Dilakukan setelah Semua Rangkaian Haji Selesai:** Tawaf wada harus menjadi tawaf terakhir sebelum meninggalkan Makkah. Jika masih berbelanja atau tinggal lama di Makkah setelahnya, tawaf wada harus diulangi.
2. **Tidak Boleh Dibarengi dengan Niat Tawaf Lain:** Tawaf wada harus dilakukan khusus untuk perpisahan dan tidak boleh digabungkan dengan tawaf lain seperti tawaf ifadah atau sunnah.
3. **Tidak Ada Sa’i setelah Tawaf Wada:** Karena fungsinya sebagai penutup ibadah, tidak disyariatkan melakukan sa’i setelah tawaf wada.
4. **Wanita Haid atau Nifas Tidak Diwajibkan:** Wanita haid atau nifas tidak wajib melakukan tawaf wada dan tidak dikenakan denda (dam).

Tata cara pelaksanaan tawaf wada adalah sebagai berikut:

1. Niat tawaf wada karena Allah Ta’ala.
2. Dikerjakan setelah selesai ibadah haji.
3. Dimulai dari Hajar Aswad dan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran berlawanan arah jarum jam.
4. Menyentuh atau memberi isyarat kepada Hajar Aswad setiap kali melewatinya (jika memungkinkan).
5. Membaca doa-doa, dzikir, atau ayat-ayat Al-Qur’an sepanjang tawaf.
6. Setelah tawaf wada tidak boleh berdiam lagi, baik di masjid atau pondokan maupun hotel, kecuali sekadar sholat sunnah tawaf wada dua rakaat.

Tawaf wada adalah ibadah penting sebagai tanda perpisahan seorang haji dengan Baitullah dan hukumnya wajib bagi yang hendak meninggalkan Makkah setelah haji, kecuali bagi wanita yang sedang haid atau nifas.