keepgray.com – Salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada hari raya Idul Adha adalah melaksanakan sholat Idul Adha. Dalam sholat Idul Adha, takbir dilakukan sebanyak tujuh dan lima kali.
Dalam syariat Islam, sholat Idul Adha dilaksanakan secara berjamaah sebanyak dua rakaat pada pagi hari tanggal 10 Dzulhijjah. Tata cara sholat ini mirip dengan sholat sunnah lainnya, namun terdapat perbedaan pada jumlah takbir di awal rakaat.
Dalam buku “Panduan Sholat Rasulullah 2” karya Imam Abu Wafa, dijelaskan bahwa pada sholat Idul Adha, terdapat takbir tambahan yang dilakukan selain takbiratul ihram, yang menjadi ciri khas dari sholat Id.
Pada rakaat pertama, setelah takbiratul ihram, dilanjutkan dengan tujuh kali takbir tambahan. Sedangkan pada rakaat kedua, sebelum membaca Al-Fatihah, dilakukan lima kali takbir tambahan.
Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW dari Aisyah RA, “Sesungguhnya Rasulullah SAW saat bertakbir pada sholat Idul Fitri dan Idul Adha sebanyak tujuh takbir dan pada rakaat kedua bertakbir sebanyak lima takbir.” (HR Abu Dawud).
Ketika bertakbir, disunnahkan mengangkat kedua tangan, sebagaimana yang dilakukan oleh Ibnu Umar. Ibul Qayyim berkata bahwa Ibnu Umar yang dikenal sangat meneladani Rasulullah SAW biasa mengangkat kedua tangan tiap kali takbir.
Setiap kali mengucapkan takbir tersebut, dianjurkan untuk menyela dengan membaca dzikir atau tasbih. Dalam tiap takbir tidak ada bacaan khusus, namun ada riwayat dari Ibnu Mas’ud, beliau mengatakan: “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.”
Ibnu Taimiyyah RA menyebutkan bahwa para ulama salaf membaca bacaan di antara tiap takbir, yaitu:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَر
Latin: Subhānal-lāh, wal-ḥamdu lillāh, wa lā ilāha illallāh, wallāhu akbar
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar.”
Bacaan ini bukan satu-satunya yang dapat dilafalkan setelah takbir saat sholat Idul Adha. Umat Islam juga bisa membaca doa berisi kalimat pujian berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Latin: Subhānallāh, walḥamdu lillāh, walā ilāha illallāh, wallāhu akbar, wa lā ḥaula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhim.
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, dan tiada daya serta upaya kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.”
Atau bisa juga membaca doa berikut:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي
Latin: Subḥānallāh walḥamdu lillāh wa lā ilāha illallāh wallāhu akbar. Allāhumma ighfir lī warḥamnī.
Artinya: “Maha Suci Allah, segala pujian bagi Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.”
Bacaan-bacaan di atas dianjurkan dibaca di antara setiap takbir tambahan, yaitu antara takbir ke-1 sampai ke-7 pada rakaat pertama, dan antara takbir ke-1 sampai ke-5 pada rakaat kedua.
Demikian bacaan doa yang dapat diamalkan saat sholat Idul Adha.