Taif: Pangkas Waktu Tunggu & Biaya Haji

keepgray.com – Penasihat Khusus Presiden Urusan Haji, Muhadjir Effendy, berencana melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai potensi penggunaan Bandara Taif untuk penerbangan haji, yang diharapkan dapat mempersingkat masa tinggal jemaah di Arab Saudi dan mengurangi biaya haji.

Muhadjir Effendy, yang juga merupakan Anggota Amirulhaj, menyampaikan hal ini di Jeddah, Arab Saudi, pada Rabu (11/6/2025). Menurutnya, hasil pembicaraan dengan pengelola bandara menunjukkan respons positif terhadap rencana ini. Lokasi Bandara Taif yang memiliki jarak setara dengan Bandara Jeddah ke Makkah menjadi salah satu pertimbangan utama.

Waktu tempuh dari Bandara Taif ke Makkah diperkirakan sekitar satu jam, serupa dengan perjalanan dari Jeddah ke Makkah. Muhadjir menambahkan bahwa akses jalan dari Bandara Taif ke Makkah memadai untuk bus dan truk.

Bandara Taif memiliki dua landasan pacu yang dapat digunakan oleh pesawat berbadan lebar. Namun, Muhadjir menekankan perlunya peningkatan kapasitas terminal jika bandara ini akan digunakan untuk melayani jemaah haji.

Pengelola bandara menyatakan kesediaannya untuk memenuhi permintaan terkait operasional 24 jam jika ada kesepakatan yang tercapai. Saat ini, Bandara Taif telah digunakan oleh 11 maskapai penerbangan, termasuk dari Iran, Mesir, Qatar, serta penerbangan domestik.

Muhadjir berharap penambahan slot penerbangan haji dapat terwujud jika Bandara Taif dioperasikan. Hal ini diyakini dapat mengurangi masa tinggal jemaah haji Indonesia di Arab Saudi, yang saat ini mencapai sekitar 41 hari. Mayoritas waktu tersebut dihabiskan untuk menunggu giliran penerbangan pulang.

Dengan potensi penambahan 10 slot penerbangan per hari dari Bandara Taif, Muhadjir berharap Presiden dapat mengambil kebijakan strategis untuk mengurangi beban biaya haji bagi jemaah.