keepgray.com – Umat Islam akan memperingati Tahun Baru Islam 2025 pada bulan Juni, yang menandai momentum 1 Muharam atau Tahun Baru Hijriah. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Tahun Baru Islam 1447 H/2025 M jatuh pada 27 Juni.
Tahun Baru Islam 1447 H/2025 M yang diperingati pada 27 Juni 2025 merupakan libur nasional. Ini menjadi tanggal merah terakhir di bulan Juni setelah libur Idul Adha. Libur Tahun Baru Islam 2025 hanya satu hari dan tidak ada cuti bersama. Meski demikian, libur ini termasuk long weekend karena berdekatan dengan libur akhir pekan, yaitu Jumat, 27 Juni 2025 (Libur nasional Tahun Baru Islam), Sabtu, 28 Juni 2025 (Libur akhir pekan), dan Minggu, 29 Juni 2025 (Libur akhir pekan).
Merujuk pada situs Kementerian Agama (Kemenag), Tahun Baru Hijriyah didasarkan pada peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Hijrah bukan hanya sekadar perpindahan tempat, tetapi juga simbol perjuangan dan pengorbanan dalam mencari ridha Allah SWT. Nabi Muhammad SAW menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, namun dengan kesabaran dan keikhlasan, beliau berhasil membangun masyarakat yang adil dan sejahtera di Madinah.
Bulan Muharam adalah bulan pertama dalam kalender Qamariyah. Umar bin Khattab, yang saat itu menjabat sebagai khalifah kedua setelah Abu Bakar, menjadikannya sebagai titik awal kalender bagi umat Islam dengan nama Tahun Hijriah.
Menurut laman resmi Majelis Ulama Indonesia (MUI), penentuan awal Tahun Baru Islam diprakarsai oleh Khalifah Umar bin Khattab dengan persetujuan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Sayyidina Umar memutuskan untuk memulai tahun hijriah saat hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah atas usulan dan rekomendasi Sayyidina Utsman dan Ali bin Abi Thalib. Selain itu, bulan Muharram juga dipilih sebagai bulan pertama dalam penanggalan hijriyah. Penanggalan hijriah atau Tahun Baru Islam disebut juga penanggalan qamariah yang berpatokan pada rotasi bulan.