Swasta & Global Dorong Infrastruktur RI

keepgray.com – Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya peran serta aktif sektor swasta dan dukungan mitra internasional dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur ke depan, mengingat anggaran negara tidak mencukupi untuk memenuhi seluruh kebutuhan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hal ini saat menjadi pembicara kunci dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta, Kamis (12/6).

Sri Mulyani menjelaskan bahwa investasi infrastruktur Indonesia pada 2025-2029 diperkirakan mencapai USD 625 miliar. Pemerintah hanya mampu membiayai sekitar 40 persen dari total kebutuhan tersebut.

“Kita menghadapi gap pendanaan yang besar, sehingga membutuhkan partisipasi sektor swasta, dukungan mitra, dan mekanisme pendanaan inovatif,” ujar Sri Mulyani, Selasa (17/6/2025).

Menurutnya, kolaborasi dan inovasi dalam skema pembiayaan menjadi kunci untuk menjawab tantangan tersebut. Pembangunan infrastruktur harus dirancang untuk menghadapi risiko iklim dan memberikan hasil inklusif.

“Infrastruktur bukan hanya menghubungkan jalan, pelabuhan, dan kota, tetapi juga menghubungkan pembangunan dengan dampaknya, serta harus dirancang dengan ketahanan iklim, tanggung jawab lingkungan, dan memberikan hasil yang inklusif,” imbuhnya.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dalam sambutan pembukaannya, menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif dalam mewujudkan infrastruktur berkelanjutan.

“Keberhasilan kita bergantung pada apa yang kita bangun, bagaimana kita membangunnya, dan untuk siapa pembangunan itu ditujukan,” tegas AHY.

AHY menambahkan bahwa ICI 2025 menjadi wadah untuk mendorong aksi nyata dan transformatif lintas sektor. “Di tengah tantangan dan peluang ini, kita menyelenggarakan ICI 2025 dengan tema ‘Infrastruktur Berkelanjutan untuk Masa Depan’. Konferensi ini bukan sekadar forum, melainkan landasan aksi nyata dan transformatif,” katanya.

Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh para menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, duta besar negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakil wali kota, bupati dan wakil bupati, delegasi, pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan dari berbagai negara.

Konferensi infrastruktur internasional pertama di Indonesia ini dihadiri lebih dari 7.000 peserta dari 33 negara, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan.

ICI 2025 menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.