keepgray.com – Baju sutra hasil rampasan dari perkara korupsi yang dilelang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menarik perhatian karena harga awalnya sangat murah, yaitu Rp 5.700. Namun, pada akhirnya, baju tersebut laku terjual dengan harga Rp 5,6 juta, atau 1.000 kali lipat dari harga limitnya.
Baju tersebut beserta barang rampasan lainnya dipajang di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan dan Barang Rampasan (Rupbasan) Cawang, Jakarta Timur, pada Kamis (12/6/2025).
Jaksa eksekusi KPK, Syarkiyah, menjelaskan bahwa harga awal baju sutra tersebut sangat rendah, namun berhasil terjual dengan harga yang sangat tinggi. “Untuk yang paling murah sendiri yang nominalnya yang paling kecil itu di harga Rp 5.700 dan laku di harga 5 jutaan. Itu baju sutra,” ujarnya.
Selama Juni 2025, KPK melelang 81 lot barang yang terdiri dari 44 lot barang bergerak dan 37 lot barang tidak bergerak. KPK berharap seluruh lot tersebut dapat terjual dengan total nilai minimal Rp 122.281.577.700. Aset termahal yang dilelang adalah tanah dan bangunan dengan harga limit mencapai Rp 16,9 miliar.
KPK memberikan batas waktu 5 hari kepada pemenang lelang untuk mengambil barang yang dibelinya. KPK juga memastikan bahwa seluruh barang yang dilelang adalah barang asli.
“Ya jadi sebelum kita lelang itu kita harus lakukan pemeriksaan dulu keasliannya, orisinalnya seperti itu. Karena kita tidak boleh melelang barang yang tidak orisinal,” kata Syarkiyah.
Pemenang lelang dapat mengambil barangnya di Rupbasan KPK dengan membawa kuitansi pembayaran. Jika pemenang lelang tidak melunasi pembayaran dalam waktu 5 hari, uang jaminan yang telah disetorkan akan hangus.
Lelang tersebut berlangsung selama 2 hari, yaitu Rabu (11/6) untuk 12 daerah dan Kamis (12/6) di KPKNL Pekalongan, Jawa Tengah. Pada hari pertama, lelang diadakan di KPKNL Jakarta III, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Palembang, Pekanbaru, Dumai, Tangerang I, Surabaya, Purwokerto, dan Bekasi.
