Sopir Bus Viral Tegur PJR, Ini Kata Polisi

keepgray.com – Sebuah video viral memperlihatkan seorang sopir bus terlibat adu mulut dengan petugas Patroli Jalan Raya (PJR) di Tol Cikampek. Pihak kepolisian menjelaskan bahwa petugas tersebut hanya bermaksud mengingatkan sopir bus agar tidak melaju di jalur kanan.

Dalam video yang beredar, terlihat seorang sopir bus turun dan memberhentikan mobil PJR. Petugas yang berada di dalam mobil kemudian dikerumuni oleh sejumlah sopir bus.

“Kanan kiri kanan kiri, lihat ini bus semua loh, saya ke kanan nggak boleh kiri nggak boleh, bapak mabuk ya,” ujar sopir bus dalam video tersebut. Petugas PJR menjawab, “Saya nggak mabuk.” Sopir bus kemudian menimpali, “Lah kenapa saya ke kanan nggak boleh kiri nggak boleh, lampunya ini silau.”

Wakil Direktur Lalu Lintas (Wadirlantas) Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, mengonfirmasi kejadian tersebut terjadi pada Kamis (3/7) di KM 40 Tol Jakarta-Cikampek. Argo menjelaskan bahwa saat itu ada iring-iringan bus yang melaju ke arah Yogyakarta.

“Itu (bus) mereka menggunakan lajur kanan terus menerus. Petugas yang melakukan meminggirkan. Jadi tugasnya anggota PJR ini anggota Korlantas itu selain berpatroli juga mengatur kecepatan. Artinya kendaraan yang bukan tempatnya di lajur kanan dipinggirkan untuk berada di lajur tengah atau lajur kiri,” jelas Argo.

Menurut Argo, petugas PJR telah memberikan imbauan melalui pengeras suara agar bus tersebut berpindah lajur. Namun, imbauan tersebut tidak diindahkan, dan sopir bus justru menambah kecepatan. Akibatnya, petugas PJR menempatkan kendaraannya di lajur kanan untuk memaksa bus tersebut berpindah ke kiri.

Merasa tidak terima, sopir bus kemudian menghadang mobil PJR di GT Cikatama dan melakukan penyerangan verbal. Penumpang bus juga ikut terpancing emosi dan turun dari bus.

“Tapi mereka merasa terhambat karena ada kendaraan ini akhirnya mereka menghadang kendaraan patroli tersebut di GT Cikatama dan melakukan penyerangan secara verbal. Jadi ada bahasa-bahasa yang tidak seharusnya kemudian penumpang-penumpang di dalam juga turun terpancing,” kata Argo.

Setelah diberikan imbauan, edukasi, dan teguran secara humanis, para sopir bus akhirnya memahami situasi dan melanjutkan perjalanan mereka. “Intinya menyalahkan petugas, namun setelah diberikan himbauan secara humanis, edukasi, dan dilakukan teguran akhirnya mereka memahami dan melanjutkan kembali,” pungkas Argo.