Serap Jagung Petani, Pemerintah Siapkan Rp6 T

keepgray.com – Pemerintah Indonesia mengalokasikan anggaran sekitar Rp6 triliun untuk menyerap 1 juta ton jagung dari petani lokal melalui Perum Bulog. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan jagung di dalam negeri.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa kebijakan ini merupakan usulan dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan telah mendapatkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Arief menyampaikan hal ini di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/6).

Menurut Arief, skema penyerapan ini serupa dengan pelaksanaan Operator Investasi Pemerintah (OIP) sebelumnya, di mana dana bantuan pangan dialihkan ke Bulog untuk menyerap gabah petani dengan harga patokan Rp6.500 per kilogram.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menjelaskan bahwa harga jagung yang akan diserap ditetapkan sebesar Rp5.500 per kg untuk kadar air 18-20 persen, yang setara dengan kondisi saat panen.

Namun, pelaksanaan kebijakan ini masih terkendala oleh kesiapan anggaran. Zulhas menyatakan bahwa Bulog baru dapat beroperasi setelah anggaran tersedia, dan Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan telah diminta untuk segera mencairkan dana tersebut.

Zulhas memperkirakan bahwa kebutuhan dana untuk pembelian 1 juta ton jagung mencapai sekitar Rp6 triliun, termasuk biaya logistik dan operasional. Ia menekankan pentingnya penyediaan anggaran agar Bulog dapat segera bergerak di lapangan.

Program penyerapan ini diharapkan dapat memberikan kepastian harga bagi petani jagung di tengah fluktuasi pasar, serta memperkuat cadangan pangan nasional untuk sektor pakan ternak dan industri pengolahan. Pemerintah juga menargetkan bahwa kebijakan ini dapat mendorong stabilisasi harga pakan, yang dalam beberapa waktu terakhir turut berkontribusi pada inflasi pangan.