keepgray.com – Kelompok peretas yang menamakan diri Gonjeshke Darande, yang berarti “Burung Pipit Predator,” telah melancarkan serangan terhadap Bank Sepah, sebuah bank milik pemerintah Iran. Serangan ini diduga terkait dengan militer Israel, menurut laporan dari Iran International.
Serangan tersebut menyebabkan gangguan operasional di beberapa cabang Bank Sepah pada hari Selasa (17/6), dan banyak nasabah melaporkan kesulitan mengakses rekening mereka. Gonjeshke Darande mengklaim telah menghancurkan seluruh data Bank Sepah.
Bank Sepah, yang memiliki sekitar 1.800 cabang di berbagai negara termasuk Inggris, Prancis, Jerman, dan Italia, telah dikenakan sanksi oleh Amerika Serikat sejak 2019 setelah AS menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015.
Selain Bank Sepah, dua bank Iran lainnya, Kosar dan Ansar, yang memiliki hubungan dekat dengan militer Iran, juga dilaporkan mengalami gangguan. Pengguna kedua bank tersebut mengeluhkan tidak dapat mengakses kartu ATM dan rekening mereka.
Pemerintah Iran belum memberikan komentar resmi terkait serangan terhadap Bank Sepah. Kantor Berita Fars melaporkan bahwa masalah ini sedang dalam penanganan dan diharapkan dapat diselesaikan dalam beberapa jam mendatang.
Reuters juga melaporkan bahwa situs web resmi Bank Sepah tidak dapat diakses. Perwakilan Bank Sepah di London menolak memberikan keterangan ketika dihubungi melalui email.
Mantan pejabat keamanan siber Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) menyatakan bahwa gangguan terhadap ketersediaan dana atau kelumpuhan yang lebih luas pada bank-bank Iran dapat berdampak signifikan.
Gonjeshke Darande sebelumnya juga dikaitkan dengan serangan siber yang menyebabkan pemadaman listrik di seluruh stasiun pengisian bahan bakar di Iran pada tahun 2021, serta serangan terhadap fasilitas produksi baja Iran pada tahun 2022 yang menyebabkan kebakaran besar.
Para ahli keamanan menilai bahwa serangan-serangan semacam itu menunjukkan kemampuan yang melampaui kelompok peretas biasa dan setara dengan kemampuan sebuah negara. Meskipun Israel tidak mengakui keterlibatan dengan Gonjeshke Darande, media Israel melaporkan adanya hubungan antara kelompok peretas tersebut dengan pemerintah Israel.