SDM Unggul: Sinergi Pangan Pemerintah-Swasta

keepgray.com – Pemerintah Indonesia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat program prioritas seperti pemerataan akses pangan dan peningkatan gizi, sebagai upaya menjawab tantangan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, mewakili Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, menyampaikan hal ini dalam acara Gotong Royong Makan Bahagia Gratis di SDN Petojo Selatan 06 Jakarta Pusat. Menurutnya, kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk mempercepat target program pemenuhan gizi dan pemerataan akses pangan.

Haryo menyatakan bahwa masalah gizi, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan, masih menjadi tantangan besar yang jika tidak segera diatasi akan menjadi kendala utama dalam mencapai Indonesia Emas yang membutuhkan SDM berkualitas.

Organisasi Matahari Pagi Indonesia, sebagai salah satu pihak swasta yang terlibat dalam kolaborasi ini, menginisiasi Program Makan Bahagia Gratis. Ketua Majelis Pertimbangan Matahari Pagi Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk mendukung kebijakan pemenuhan gizi dengan memberikan makan kepada sekolah yang belum terimplikasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Dahnil menambahkan bahwa ke depannya, mereka juga akan mengontrol kualitas dan membuat program ini berjalan selama satu tahun di beberapa daerah di Indonesia, termasuk Jakarta sebagai contoh. Inisiatif ini merupakan bentuk peran serta kelompok masyarakat dan pengusaha untuk memperkuat program pemerintah.

Anggota Majelis Pembina Matahari Pagi Indonesia, Jusuf Hamka, menyampaikan bahwa Program Makan Bahagia Gratis tidak hanya bertujuan untuk mendorong pemenuhan gizi anak Indonesia, tetapi juga sebagai upaya pemberdayaan UMKM setempat sebagai penyedia makanan.

Implementasi program ini di SDN Petojo Selatan 06 Jakarta Pusat, yang melibatkan 234 siswa, menjadi lokasi kedua setelah penerapan di Yayasan Al-Bi’tsah Himmaturrisalah, Kabupaten Bandung Barat. Antusiasme tinggi ditunjukkan oleh siswa, guru, wali murid, hingga UMKM kantin, karena program ini dinilai memberikan dampak positif bagi berbagai pihak.

Jusuf Hamka menekankan pentingnya kolaborasi antara swasta dan pemerintah dalam membangun negara, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri.

Staf Ahli Haryo menyambut baik minat sektor swasta dan memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah bersinergi dan berkontribusi dalam mempercepat pencapaian visi pemerintah.

Haryo menambahkan bahwa keterlibatan UMKM dalam Makan Bahagia Gratis dapat mendorong perekonomian daerah, sejalan dengan semangat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah. UMKM, sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, memberikan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja, dengan lebih dari 64 juta unit UMKM tercatat hingga saat ini.

Melalui program Makan Bergizi Gratis, pemerintah telah menjangkau 5,2 juta jiwa penerima manfaat, dengan harapan dapat mendukung penyelesaian masalah pemenuhan hak dasar atas pangan dan gizi, khususnya terhadap anak dan kelompok rentan seperti ibu hamil dan menyusui.