keepgray.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia yang bekerja didominasi oleh lulusan sekolah dasar (SD). Data ini terungkap dalam laporan BPS mengenai Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia pada Februari 2025.
Jumlah penduduk yang bekerja di Indonesia mencapai 145,77 juta orang pada Februari 2025. Lebih dari sepertiga dari jumlah tersebut hanya berpendidikan SD. “Tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Pada Februari 2025, sebagian besar penduduk bekerja berpendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 35,89 persen,” demikian bunyi laporan BPS yang dirilis pada 5 Mei 2025.
Selain lulusan SD, BPS juga mencatat bahwa 20,63 persen penduduk bekerja merupakan lulusan sekolah menengah atas (SMA), 17,81 persen lulusan sekolah menengah pertama (SMP), dan 12,84 persen lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK).
Meskipun demikian, proporsi penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi masih relatif kecil. Data BPS menunjukkan hanya sekitar 13 persen penduduk bekerja yang pernah mengenyam pendidikan tinggi. Rinciannya, 10,44 persen adalah lulusan diploma IV, S1, S2, dan S3, sementara 2,39 persen sisanya lulusan diploma I/II/III. “Penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi, yaitu tamatan Diploma I/II/III dan Diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 12,83 persen,” jelas BPS.
Namun, BPS juga mencatat adanya pergeseran tren pendidikan di kalangan penduduk bekerja. Dibandingkan dengan Februari 2024, jumlah penduduk bekerja dengan latar belakang pendidikan SD dan SMP mengalami penurunan masing-masing sebesar 0,65 persen dan 0,34 persen. “Penduduk bekerja dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Diploma IV, S1, S2, S3 mengalami peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (0,75 persen poin),” tulis BPS.
Secara keseluruhan, total penduduk usia kerja di Indonesia pada Februari 2025 mencapai 216,79 juta orang, dengan angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang. Dari jumlah tersebut, 145,77 juta orang bekerja, sementara 7,28 juta orang menganggur.