keepgray.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Optimalisasi Penerimaan Negara Polri bukanlah inisiatif baru. Menurutnya, Satgassus ini sudah ada sejak beberapa tahun lalu dan ia pernah diundang dalam peluncuran perdananya. Hal ini disampaikan dalam Konferensi Pers APBN KiTA di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (17/6).
Sri Mulyani menekankan bahwa penguatan Satgassus merupakan langkah positif untuk mendukung APBN yang sehat melalui penerimaan negara yang kuat.
Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto menambahkan bahwa Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan telah mengundang tim dari Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara Polri untuk berdiskusi. Pertemuan tersebut berlangsung pada Senin (16/6), namun Wakil Kepala Satgassus Novel Baswedan tidak hadir.
Bimo menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk berkoordinasi dan bersinergi dengan Satgassus, khususnya dalam mengamankan penerimaan negara melalui pencegahan maupun penindakan. Ia tidak menjelaskan alasan ketidakhadiran Novel Baswedan, namun menegaskan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Novel di kesempatan lain.
Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara Polri menjadi perhatian publik pada awal pekan ini. Satgas ini diketuai oleh Herry Muryanto dan beranggotakan mantan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sebelumnya tergabung dalam Satgassus Pencegahan Korupsi Polri. Satgassus lama ini sendiri telah dibentuk sejak 2022 berdasarkan Surat Perintah Kapolri Nomor: Sprin/121/I/OPS.2/2022.
