Safari Wukuf: Kemenag Perketat Istitaah Haji

keepgray.com – Kementerian Agama (Kemenag) berupaya mengurangi jumlah jemaah haji yang mengikuti safari wukuf pada tahun-tahun mendatang dengan memperketat pemeriksaan syarat kemampuan jemaah atau istitaah dalam menjalankan rangkaian ibadah haji.

“Justru kita ingin kurangi ya karena kita ingin meningkatkan istitaahnya jemaah. Jadi, kalau dari tahun ke tahun safari wukuf semakin bertambah, itu artinya istitaah jemaahnya juga kurang berhasil. Kan justru kita ingin mengurangi jumlah safari wukuf,” kata Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Hilman Latief setelah mengecek pemulangan jemaah peserta safari wukuf di Makkah, Senin (9/6/2025).

Hilman menjelaskan bahwa kondisi fisik yang kuat akan mempermudah jemaah dalam menjalani ibadah haji. Rangkaian ibadah haji seperti tawaf, sai, dan lempar jumrah membutuhkan kemampuan fisik yang memadai. “Bahwa jemaah itu semakin hari semakin baik, semakin kuat istitaahnya sehingga proses perjalanan ibadah haji menjadi lebih mudah buat jemaah,” ujarnya.

Safari wukuf disiapkan karena banyak jemaah lanjut usia (lansia), sakit, dan berisiko tinggi jika mengikuti wukuf di tenda seperti jemaah lainnya. Kemenag berharap jumlah peserta safari wukuf tidak bertambah pada musim haji berikutnya. “Mungkin ke depannya juga dengan istitaah yang lebih baik, usulan safari wukuf semakin kecil dan yang kita bisa safari wukufkan mudah-mudahan bisa dikurangi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) menyebutkan bahwa ada 477 jemaah lansia dan berisiko tinggi yang mengikuti safari wukuf saat puncak haji. Petugas haji menyatakan bahwa lempar jumrah serta tawaf ifadah para peserta safari wukuf akan dibadalkan atau diwakilkan oleh orang lain.

“Program safari wukuf khusus lansia diikuti 477 jemaah. Mereka diberangkatkan ke Arafah dengan menggunakan 15 bus. Mereka didampingi 118 Satgas Safari Wukuf Khusus Lansia,” kata Ketua PPIH Muchlis M Hanafi di Makkah, Sabtu (7/6).

Jemaah yang mengikuti safari wukuf dibawa ke Arafah menggunakan bus menjelang waktu zuhur. Setelah itu, jemaah menjalani wukuf dari dalam bus tanpa bergabung ke tenda bersama jemaah lain untuk menghindari kelelahan. Safari wukuf diperuntukkan bagi jemaah dengan kondisi tidak mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti makan, minum, buang air kecil dan besar, serta bergerak.