keepgray.com – Semasa hidupnya, Rasulullah SAW memiliki banyak sahabat yang berperan penting dalam menyebarkan agama Islam. Salah satunya adalah Sa’ad bin Abi Waqqash, yang merupakan paman dari Rasulullah SAW dari pihak ibunya.
Sa’ad bin Abi Waqqash RA termasuk dalam enam sahabat yang sering dimintai pendapatnya oleh Rasulullah SAW dan termasuk Assabiqunal Awwalun, golongan yang dijamin masuk surga. Sa’ad dikenal sangat mencintai Nabi Muhammad SAW dan Allah SWT, bahkan melebihi cintanya kepada keluarganya sendiri.
Suatu malam, Rasulullah SAW bersabda mencari seorang sahabat saleh untuk menjaganya. Sa’ad bin Abi Waqqash RA dengan sigap menghunus pedang dan menawarkan diri untuk menjaga Rasulullah SAW.
Sa’ad bin Abi Waqqash RA dikenal sebagai pejuang Islam yang pemberani, yang tidak hanya memiliki senjata panah tetapi juga doa yang selalu dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW pernah mendoakan Sa’ad, “Ya Allah, tepatkanlah lemparan panahnya dan kabulkanlah doanya.” Sejak saat itu, doanya dikenal mustajab.
Salah satu kisah yang membuktikan mustajabnya doa Sa’ad diriwayatkan oleh Amir bin Sa’ad. Sa’ad melihat seorang laki-laki mengumpat Ali, Thalhah, dan Zubair. Setelah dilarang dan tidak dihiraukan, Sa’ad berdoa kepada Allah SWT. Tak lama kemudian, seekor unta liar menerjang laki-laki tersebut hingga meninggal dunia.
Sa’ad bin Abi Waqqash RA juga ikut serta dalam berbagai pertempuran membela Islam, seperti Perang Badar, Perang Uhud, dan Perang Khandaq. Ia menjadi orang pertama yang melemparkan panah dan mengucurkan darah di jalan Allah SWT. Khalifah Umar bin Khattab RA pernah mengutusnya untuk menghadapi pasukan Persia di Qadisia. Dengan doa dari Amirul Mukminin dan seluruh umat muslim, Sa’ad dan pasukannya berhasil memenangkan pertempuran dan merebut beberapa daerah.
Sa’ad bin Abi Waqqash RA wafat di al-Aqiq, 12 kilometer dari Madinah, dan dimakamkan di pemakaman Baqi pada usia 70 tahun lebih. Terdapat perbedaan pendapat mengenai tahun wafatnya, ada yang menyebutkan tahun 55 Hijriah dan sebagian lain mengatakan tahun 50 Hijriah. Wallahu a’lam.