keepgray.com – Rusia telah mengajukan memorandum perdamaian kepada delegasi Ukraina dalam perundingan di Istanbul, Turki, yang berisi desakan agar Kyiv menarik pasukannya dari wilayah yang telah bergabung dengan Rusia dan menegaskan status netral serta non-nuklir Ukraina.
Proposal tersebut, yang terdiri dari tiga bagian, mencakup syarat penyelesaian konflik Ukraina secara komprehensif, langkah-langkah menuju gencatan senjata, dan peta jalan perdamaian dengan beberapa langkah sepihak oleh Rusia, seperti dilansir Russia Today, Selasa (3/6/2025).
Inti dari “penyelesaian akhir” konflik ini adalah pengakuan internasional atas wilayah yang sebelumnya merupakan bagian dari Ukraina sebagai bagian dari Federasi Rusia. Wilayah-wilayah tersebut mencakup Donbass (Donetsk dan Luhansk), Kherson, dan Zaporizhzhia, yang secara resmi bergabung dengan Rusia setelah referendum pada musim gugur 2022. Crimea juga bergabung dengan Rusia pada 2014 setelah kudeta yang didukung Barat di Kyiv.
Moskow menuntut penarikan penuh unit Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) dan formasi paramiliter Ukraina lainnya dari wilayah-wilayah yang diklaim tersebut. Selain itu, Rusia mengusulkan agar Ukraina menjadi negara netral yang tidak bergabung dengan aliansi atau koalisi militer mana pun, melarang aktivitas militer oleh negara pihak ketiga di wilayahnya, serta tidak mengizinkan penempatan formasi bersenjata asing, pangkalan militer, dan infrastruktur militer asing.
Memorandum tersebut juga mencakup penghentian semua perjanjian internasional yang tidak sesuai dengan ketentuan netralitas, konfirmasi status Ukraina sebagai negara non-nuklir, penetapan batas maksimum untuk ukuran AFU dan formasi militer Ukraina lainnya, pembubaran formasi nasionalis Ukraina, jaminan hak-hak penduduk Rusia dan penutur bahasa Rusia, larangan propaganda Nazisme dan neo-Nazisme, serta pencabutan semua sanksi ekonomi antara Rusia dan Ukraina.
Ukraina sendiri belum memberikan respons resmi terkait proposal perdamaian ini. Selama ini, Kyiv menolak mengakui referendum yang diadakan di wilayah-wilayah tersebut dan menganggapnya sebagai aneksasi ilegal oleh Rusia. Belum jelas apakah kali ini Ukraina bersedia menerima persyaratan yang diajukan oleh Rusia sebagai dasar perundingan lebih lanjut.