keepgray.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp16.329 per dolar AS pada Senin (2/6) pagi, mengalami penurunan sebesar 2,5 poin atau 0,02 persen.
Pergerakan mata uang di Asia bervariasi. Yuan China melemah 0,18 persen, sementara dolar Singapura menguat 0,20 persen. Peso Filipina mengalami penurunan sebesar 0,09 persen, sementara baht Thailand naik 0,32 persen. Won Korea Selatan menguat 0,40 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,32 persen.
Mata uang utama negara-negara maju menunjukkan penguatan. Poundsterling Inggris naik 0,26 persen, euro Eropa menguat 0,22 persen, franc Swiss naik 0,07 persen, dolar Australia naik 0,50 persen, dan dolar Kanada menguat 0,15 persen.
Menurut analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, meskipun melemah, rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS karena sentimen negatif terkait tarif yang dipicu oleh ancaman Presiden AS Donald Trump terhadap aluminium dan baja.
“Namun, data manufaktur PMI Indonesia yang dirilis pagi ini masih menunjukkan kontraksi yang akan membatasi penguatan,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Lukman memperkirakan bahwa nilai rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.250 hingga Rp16.400 per dolar AS.
