Rupiah Menguat: Gencatan Senjata Iran-Israel?

keepgray.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat pada perdagangan Selasa (24/6), ditutup pada Rp16.353,5 per dolar AS, naik 138,5 poin atau 0,84 persen dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah di level Rp16.370 per dolar AS, menguat 114 poin dari perdagangan kemarin.

Penguatan mata uang juga terjadi di sebagian besar negara Asia. Yen Jepang naik 0,57 persen, dolar Singapura naik 0,26 persen, dan won Korea Selatan melonjak 1,38 persen. Yuan China juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,02 persen, sementara ringgit Malaysia menguat 0,96 persen, baht Thailand naik 0,15 persen, dan peso Filipina menguat 0,8 persen.

Mata uang negara maju seperti franc Swiss, dolar Australia, poundsterling Inggris, dan euro Eropa juga menunjukkan penguatan terhadap dolar AS.

Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penguatan rupiah dan mata uang regional terhadap dolar AS dipicu oleh harapan akan adanya gencatan senjata dan kesepakatan damai antara Iran dan Israel.

Lukman memprediksi bahwa rupiah masih berpotensi menguat pada perdagangan berikutnya. Namun, ia mengingatkan bahwa penguatan ini mungkin terbatas karena adanya aksi ambil untung (profit taking) setelah penguatan yang signifikan pada hari ini.