keepgray.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di level Rp16.270 pada Jumat (13/6) pagi, menunjukkan pelemahan sebesar 33 poin dibandingkan penutupan hari Kamis (12/6) di angka Rp16.237 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor).
Pelemahan nilai tukar juga terjadi pada sejumlah mata uang Asia lainnya. Dolar Singapura turun 0,0013 poin atau 0,1 persen, won Korea turun 7,43 poin atau 0,55 persen, peso Filipina melemah 0,09 poin atau 0,16 persen, yuan China melemah 0,0022 atau 0,03 persen, ringgit Malaysia turun 0,014 poin atau 0,33 persen, dan baht Thailand turun 0,019 poin atau 0,06 persen.
Dolar AS juga menguat terhadap mata uang negara maju lainnya. Euro Eropa melemah 0,0036 atau 0,31 persen, poundsterling Inggris turun 0,0051 poin atau 0,37 persen, dan dolar Australia melemah 0,0044 poin atau 0,67 persen. Hanya franc Swiss yang mengalami penguatan sebesar 0,0026 poin atau 0,32 persen.
Menurut analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leon, pelemahan rupiah dan mata uang lainnya dipicu oleh serangan Israel terhadap Iran, yang mempengaruhi preferensi investor dan meningkatkan permintaan terhadap dolar AS.
Lukman memperkirakan bahwa rupiah akan terus melemah terhadap dolar AS dengan kisaran antara Rp16.200 hingga Rp16.300 per dolar AS, seiring dengan sentimen penghindaran aset berisiko di kalangan investor.