Rupiah Anjlok, Sentuh Rp16.319 Sore Ini

keepgray.com – Nilai tukar rupiah terus mengalami pelemahan terhadap dolar AS. Pada penutupan perdagangan Rabu (18/6), kurs rupiah berada di Rp16.312 per dolar AS, turun 23 poin atau 0,14 persen.

Kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), mencatat rupiah di level Rp16.319 per dolar AS, turun 38 poin dari penutupan hari sebelumnya. Pelemahan rupiah sudah terlihat sejak pembukaan pagi di level Rp16.307 per dolar AS, atau turun 17,5 poin (0,11 persen).

Sejumlah mata uang Asia lainnya juga mengalami pelemahan. Ringgit Malaysia turun 0,14 persen, baht Thailand turun 0,1 persen, dan peso Filipina turun 0,46 persen. Sementara itu, beberapa mata uang Asia justru menguat, seperti dolar Singapura (0,1 persen), yen Jepang (0,13 persen), dan yuan China (0,00 persen).

Mata uang negara maju juga menunjukkan penguatan. Euro Eropa naik 0,22 persen, poundsterling Inggris naik 0,18 persen, dan dolar Australia naik 0,31 persen.

Menurut analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh kekhawatiran eskalasi konflik antara Israel dan Iran, yang juga berdampak pada pelemahan mata uang regional. Investor juga menanti pertemuan Komite Pasar Bebas Federal Amerika Serikat (FOMC) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga, sehingga mendukung penguatan dolar AS.

Namun, Lukman menilai pelemahan rupiah tidak terlalu dalam karena Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 5,5 persen. Pernyataan Gubernur BI dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang menegaskan komitmen menjaga stabilitas rupiah berhasil mengurangi sebagian pelemahan awal.