keepgray.com – CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, membantah kabar Ray Dalio batal bergabung dengan Danantara. Bantahan ini disampaikan di tengah isu yang beredar bahwa pendiri Bridgewater Associates tersebut tidak lagi menjadi bagian dari dewan penasihat Danantara.
Rosan mengklaim bahwa dirinya baru saja bertemu dengan tim investor asal Amerika Serikat (AS) tersebut pada pekan lalu. “Saya baru minggu lalu ketemu timnya, adiknya juga, Mark Dalio. Kita pembicaraan berjalan lancar. Wah kemarin baru ketemu sama timnya, baru Zoom juga. Enggak, enggak, enggak ada itu (batal),” kata Rosan kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (28/5).
Ketika ditanya lebih lanjut apakah Ray Dalio masih termasuk dalam jajaran tim Danantara, Rosan menegaskan bahwa nama tersebut masih ada. “Iya (masih ada di tim). Kemarin, baru minggu lalu baru ketemu sama timnya, *whole team*,” imbuhnya.
Sementara itu, CIO Danantara, Pandu Sjahrir, tidak memberikan jawaban yang gamblang mengenai isu batalnya Ray Dalio sebagai dewan penasihat. Pandu hanya menyatakan bahwa pihak Ray Dalio masih menjalin komunikasi erat dengan Danantara. Ia bahkan mempertanyakan sumber informasi yang menyatakan Ray Dalio batal bergabung.
“Info dari mana? Kan kita sudah ngomong, kalau dia (Ray Dalio) itu, kita masih komunikasi kok kemaren, bulan lalu ketemu CEO-nya. Anaknya minggu lalu ketemu sama kita juga. Soal Ray kita akan omonginlah dengan yang lain-lain,” ujar Pandu.
Sebelumnya, Ray Dalio dikabarkan batal menjadi dewan penasihat BPI Danantara. Bloomberg melaporkan bahwa sejumlah sumber anonim menyatakan pendiri Bridgewater Associates tersebut memilih untuk tidak menjadi anggota dewan penasihat Danantara, meskipun namanya telah diumumkan bergabung pada Maret lalu.
Bloomberg juga menyebutkan bahwa slide presentasi Danantara kepada sekelompok investor asing di Jakarta pada bulan Mei lalu hanya mencantumkan empat nama dewan penasihat, tanpa menyertakan nama Ray Dalio. Nama-nama yang tercantum adalah ekonom Jeffrey Sachs, pensiunan manajer dana Chapman Taylor, mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, dan mantan kepala Credit Suisse Group AG untuk Asia Helman Sitohang. Ray Dalio sendiri menolak memberikan komentar terkait isu ini.