keepgray.com – Banjir rob terus menghantui warga Muara Angke, Jakarta Utara, memaksa mereka hidup dalam kekhawatiran setiap hari. Air laut pasang yang hampir setiap hari menggenangi rumah-rumah warga merusak barang-barang elektronik dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Ameh, Ketua RT 05 setempat, mengungkapkan bahwa warga merasa was-was karena banjir dapat datang kapan saja. “Kita tiap hari was-was, ini besok banjirnya gede gak ya, karena air bisa dateng tiap hari dan kita gak tau kapan waktunya,” ujarnya, Sabtu (14/6/2025).
Kondisi geografis Muara Angke yang lebih rendah dari permukaan laut menjadi penyebab utama kawasan ini menjadi langganan banjir rob. Warga seperti Ameh dan keluarganya harus selalu bersiaga menghadapi banjir yang bisa datang hampir setiap hari. “Iya, banjir itu bisa hampir tiap hari. Semalem aja banjir. Kalau laut pasang tuh pasti banjir,” ungkapnya.
Barang-barang elektronik menjadi korban utama banjir rob. Warga terbiasa menaruh barang di atas bangku atau meja untuk menyiasati hal ini, namun cara ini tidak selalu efektif jika air naik cukup tinggi.
Harapan baru muncul ketika Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengunjungi kawasan tersebut dan berjanji membangun tanggul mitigasi sebagai solusi. “Saya senang, warga semua juga senang Pak Gubernur mau bikin tanggul di sini. Secepatnya lah, kalau bisa sebelum Desember, alhamdulillah,” tutur Ameh.
Pembangunan tanggul diharapkan dapat mencegah air laut masuk ke pemukiman tanpa perlu relokasi warga. Keputusan ini disambut baik oleh warga yang telah lama tinggal di kawasan tersebut dan memilih bertahan karena alasan ekonomi. “Pengen ya, punya rumah layak gak kerendem terus. Cuma masih berat buat pindah. Di sini rumah sendiri, kalau pindah ngontrak atau rusun kan kudu bayar sewa lagi,” ucapnya.
Warga Muara Angke kini menaruh harapan besar pada pembangunan tanggul yang dijanjikan. Mereka berharap proyek tersebut segera terealisasi dan mengakhiri kekhawatiran yang selama ini menghantui kehidupan mereka setiap hari.
