keepgray.com – Presiden Prabowo Subianto menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki ketahanan yang cukup untuk menghadapi potensi krisis global, berkat kekuatan sektor energi dan pangan yang dimiliki. Pernyataan ini disampaikan saat memberikan sambutan daring dalam peresmian proyek energi di Cepu, Jawa Timur, pada Kamis (26/6).
Acara tersebut sekaligus menandai peresmian pengoperasian dan pembangunan energi baru terbarukan di 15 provinsi, serta peningkatan produksi minyak sebesar 30 ribu barel per hari di Blok Cepu. Prabowo menekankan pentingnya proyek-proyek ini sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong swasembada energi dan memperkuat fondasi pembangunan nasional.
Selain sektor energi, Prabowo juga menyoroti perkembangan signifikan di sektor pangan. Ia mengklaim bahwa produksi pangan telah meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir, sehingga target swasembada pangan yang semula ditetapkan selama empat tahun, kini diperkirakan dapat tercapai dalam waktu satu tahun.
“Cadangan beras dan jagung yang ada di gudang-gudang pemerintah adalah tertinggi sepanjang sejarah Republik kita. Produksi pangan kita juga dalam semester pertama tahun ini adalah tertinggi selama sejarah Republik Indonesia,” ujarnya.
Dengan peningkatan produksi pangan yang mencapai rata-rata 40 hingga 50 persen di berbagai daerah, Prabowo meyakini Indonesia tidak hanya akan mandiri dalam urusan pangan, tetapi juga berpotensi menjadi lumbung pangan global.
Di sektor energi, Prabowo menyoroti potensi besar Indonesia dalam energi baru terbarukan, khususnya energi tenaga surya yang dapat dimanfaatkan untuk membangun kemandirian energi hingga ke wilayah terpencil. Ia juga menambahkan bahwa 55 pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) yang mulai dibangun pada hari itu merupakan langkah menuju efisiensi energi yang ekonomis bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengapresiasi jajaran pemerintah, mitra swasta, serta para pekerja proyek energi atas keberhasilan pembangunan infrastruktur energi. Ia juga menyampaikan penghargaan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), SKK Migas, dan perusahaan-perusahaan seperti MedcoEnergi serta ExxonMobil atas kontribusi mereka dalam proyek-proyek energi nasional.
Terkait produksi minyak, Prabowo mengungkapkan bahwa laporan yang ia terima menyebutkan cadangan minyak dan gas nasional sangat besar, dan teknologi saat ini memungkinkan percepatan pembangunan proyek-proyek energi. Penguatan sektor energi dan pangan ini diharapkan dapat membantu efisiensi distribusi logistik serta mendukung target Indonesia mencapai netral karbon sesuai rencana.
“Kita bisa menghasilkan energi dengan memotong jalur-jalur logistik yang mahal. Inilah dampak daripada program besar kita,” kata Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo meminta seluruh pejabat di instansi pemerintah maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menerapkan manajemen yang efisien dan transparan, serta terus memerangi korupsi, manipulasi, dan pemborosan.
Proyek yang diresmikan pada hari itu mencakup peningkatan produksi minyak Blok Cepu sebesar 30 ribu barel per hari, yang dikerjakan dalam delapan bulan (lebih cepat 10 bulan dari target awal) dengan melibatkan 99 persen tenaga kerja dalam negeri. Nilai investasi proyek ini mencapai US$174 juta atau sekitar Rp2,8 triliun. Data visual di lokasi menyebutkan bahwa cadangan minyak Blok Cepu meningkat dari 450 juta menjadi 1 miliar barel, dengan 35 sumur aktif yang kini menyumbang lebih dari 25 persen dari total produksi nasional.