RI Genjot Produksi Kedelai Lokal 10 Ribu Ton

keepgray.com – Pemerintah Indonesia tengah berupaya mempercepat produksi kedelai dan gandum dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan impor. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa pihaknya menargetkan produksi benih kedelai hingga 10 ribu ton, sementara uji coba gandum diharapkan menghasilkan 8 hingga 10 ton per hektare.

Amran menjelaskan, pihaknya telah mengumpulkan para ahli dari berbagai perguruan tinggi untuk merancang strategi peningkatan produksi. Diskusi intensif telah dilakukan dengan para ahli kedelai dan gandum untuk mencapai target produksi terbaik. Mentan menargetkan produksi kedelai minimal 3 ton per hektare, dengan harapan bisa mencapai 10 ribu ton secara langsung.

Menurut Amran, jika upaya ini berhasil, peluang swasembada kedelai akan semakin terbuka lebar. Ia juga menyinggung bahwa produksi tertinggi gandum yang pernah dicapai melalui uji coba adalah 5 ton per hektare.

Sebagai bagian dari upaya mencari varietas unggul, delegasi Indonesia telah dikirim ke Yordania untuk mencari benih terbaik di dunia. Amran menegaskan bahwa kunjungan ini didukung penuh oleh Presiden dan diharapkan dapat menemukan benih yang optimal untuk meningkatkan produksi dalam negeri. Selain gandum, delegasi juga akan mencari varietas kedelai yang unggul.

Inisiatif ini didorong oleh masukan dari ahli pertanian, Mr. Ken, yang mengklaim potensi produksi gandum di Yordania dapat mencapai 8 hingga 10 ton per hektare. Amran langsung memerintahkan pengiriman delegasi setelah berdiskusi dengan Mr. Ken.

Langkah ini sejalan dengan program riset dan pengembangan pemerintah untuk empat komoditas strategis, yaitu jagung, kedelai, bawang putih, dan gandum. Pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar hingga Rp40 miliar untuk mendukung riset tersebut, yang melibatkan kolaborasi lintas kementerian, lembaga, perguruan tinggi, dan pelaku industri.

Program riset ini tidak hanya fokus pada peningkatan produktivitas di laboratorium, tetapi juga implementasi langsung di lapangan. Pemerintah membentuk konsorsium untuk setiap komoditas guna memastikan integrasi proses dari hulu hingga hilir. Melalui inisiatif ini, pemerintah berharap hasil riset dapat segera dimanfaatkan untuk meningkatkan kapasitas produksi domestik, menekan ketergantungan impor, serta membangun kemandirian pangan nasional.