keepgray.com – Ketua Komisi I DPR Utut Adianto mengungkapkan rencana TNI AD untuk merekrut 24 ribu prajurit tamtama dalam rangka pembentukan batalion teritorial pembangunan dan penambahan lima kodam baru. Informasi ini disampaikan berdasarkan laporan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak kepada Komisi I DPR.
Utut menjelaskan bahwa kebutuhan perekrutan 24 ribu tamtama tersebut telah dipaparkan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Komisi I, sehubungan dengan rencana penambahan lima kodam. TNI saat ini tengah mematangkan rencana mengenai lokasi sebaran kodam-kodam baru tersebut. Utut menambahkan bahwa Komisi I DPR belum mengetahui secara pasti jumlah perekrutan tamtama yang akan dilakukan.
Utut berharap agar Indonesia selalu bersikap optimistis terhadap setiap kebijakan yang diambil. Ia juga menilai bahwa Presiden Prabowo adalah sosok yang tulus, namun ketulusan saja tidak cukup, melainkan harus didukung oleh lingkup internal yang memiliki integritas tinggi.
Sebelumnya, Koalisi Masyarakat Sipil mengkritik rencana rekrutmen 24 ribu tamtama tersebut, dengan menyatakan bahwa hal itu menyimpang jauh dari tugas utama TNI sebagai alat pertahanan negara. Menurut mereka, TNI seharusnya direkrut, dilatih, dan dididik untuk berperang, bukan untuk mengurusi urusan di luar perang seperti pertanian, perkebunan, peternakan, atau pelayanan kesehatan.
Menanggapi kritik tersebut, TNI AD menjelaskan bahwa fungsi teritorial merupakan salah satu fungsi utama yang dimilikinya. Kadispen TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa fungsi utama teritorial adalah melaksanakan kegiatan sebagai bagian dari masyarakat. Sebagai prajurit TNI Angkatan Darat, mereka berasal dari rakyat, sehingga bersama-sama dengan rakyat bersatu, membina, dan menyiapkan rakyat agar siap bersama-sama TNI melaksanakan upaya pertahanan negara.