Raja Aluminium Malaysia, Koon Poh Keong: Kekayaan Rp70,3 T

keepgray.com – Koon Poh Keong, seorang konglomerat asal Malaysia, berhasil menjadi raja aluminium dunia melalui Press Metal Aluminium Holdings Bhd.

Menurut Forbes, total kekayaan Koon Poh Keong mencapai US$4,3 miliar atau setara dengan Rp70,3 triliun, yang menempatkannya sebagai orang terkaya ke-868 di dunia. Jika digabungkan dengan kekayaan keempat saudaranya, totalnya mencapai US$5,4 miliar, menjadikan mereka keluarga terkaya ke-4 di Malaysia.

Poh Keong tidak membangun bisnisnya dalam semalam. Setelah menyelesaikan studi teknik di Universitas Oklahoma, AS, ia sempat menganggur karena resesi di Malaysia. Pada tahun 1986, bersama keempat saudaranya, Koon Poh Ming, Koon Poh Weng, Koon Poh Tat, dan Koon Poh Kong, ia mendirikan perusahaan ekstrusi aluminium Press Metal dengan modal awal US$50 ribu.

Perusahaan ini didirikan dengan menyewa sebuah pabrik di Puchong, Selangor, Malaysia. Poh Keong dipercaya sebagai CEO, sementara Poh Ming menjabat sebagai wakil ketua eksekutif. Poh Keong fokus pada operasional, sementara saudara-saudaranya pada bidang pemasaran.

“Kami belajar dari awal. Saat itu saya sama sekali tidak punya pengetahuan tentang aluminium. Namun, kami berhasil mengatasinya bersama-sama,” kata Poh Keong dalam wawancaranya dengan The Edge Malaysia pada tahun 2017.

Berkat kepemimpinan Poh Keong, Press Metal sukses menjadi perusahaan aluminium terkemuka. Kunci keberhasilannya adalah efisiensi dan ekspansi yang terukur. Perusahaan berhasil menjadi perusahaan dengan biaya operasi terendah di Malaysia dengan menggunakan teknologi smelter China yang lebih efisien. Selain itu, perusahaan memiliki kesepakatan jangka panjang untuk pembangkit listrik tenaga air murah di Sarawak, yang meningkatkan daya saing.

Poh Keong juga berani melakukan ekspansi ke luar negeri. Press Metal memiliki pabrik di China dengan kapasitas produksi tiga kali lipat lebih besar dari di Malaysia. Saat harga komoditas naik, perusahaan berhasil meraup keuntungan besar.

Pada tahun 1999, Press Metal melantai di bursa saham Malaysia setelah berada di papan kedua sejak 1993. Perusahaan juga memperluas bisnisnya ke Eropa, Inggris, Australia, Selandia Baru, dan Indonesia. Tercatat, pada tahun 2020, Press Metal memiliki 25 persen saham PT Bintan Alumina Indonesia. Pada tahun 2024, perusahaan mengumumkan investasi modal 80 persen pada pabrik pengolahan alumina baru di Indonesia, PT KAN.

Setelah tiga dekade beroperasi, Press Metal menjadi perusahaan aluminium terintegrasi dari hulu ke hilir terbesar di Malaysia. Produk perusahaan digunakan di berbagai sektor, termasuk otomotif, penerbangan, makanan, minuman, dan teknologi. Press Metal menjadi salah satu raksasa aluminium di Asia, bersaing dengan Aluminium Corp dan Rio Tinto.

Atas jasanya dalam membangun industri di Malaysia, raja Yang di-Pertuan Agung memberikan gelar kehormatan “Tan Sri” kepada Poh Keong, gelar tertinggi kedua di tingkat federal Malaysia.