Puasa Tarwiyah-Arafah: Keutamaan & Amalan Sunnah Idul Adha

keepgray.com – Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan dua ibadah sunnah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, dilaksanakan pada tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah. Kedua puasa ini memiliki keutamaan besar sebagai sarana penyucian diri menjelang Hari Raya Idul Adha.

Mengutip dari buku “Panduan Ibadah Puasa Wajib dan Sunnah” karya H. Ahmad Zacky, puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah, sementara puasa Arafah dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah, bertepatan dengan hari wukuf di Arafah bagi jamaah haji.

Rasulullah SAW bersabda dalam hadits dari Hafshah, “Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi SAW, yaitu pertama, puasa Hari Asyura, kedua, puasa tanggal 1-8 Dzulhijjah, ketiga, tiga hari puasa tiap bulan, dan keempat, dua rakaat sebelum fajar.” (HR Ahmad, Abu Daud dan Nasai).

Terdapat beberapa keutamaan melaksanakan puasa Tarwiyah dan Arafah. Pertama, menghapus dosa-dosa kecil. Puasa Arafah menjadi sarana pengampunan dosa yang luar biasa, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih. Walaupun tidak menggugurkan dosa besar tanpa taubat, penghapusan dosa kecil ini adalah rahmat besar bagi umat Islam.

Kedua, mendekatkan diri kepada Allah. Puasa adalah ibadah yang sangat dicintai Allah. Dalam hadits Qudsi disebutkan, “Setiap amal anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Puasa itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya…” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Melalui puasa Tarwiyah dan Arafah, seorang muslim dapat lebih khusyuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Ketiga, mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Menjalankan puasa di hari-hari mulia ini termasuk dalam menghidupkan sunnah Rasulullah. Keempat, hari yang agung. Idul Adha disebut sebagai yaumun nahr. Dalil yang menunjukkan keutamaan dan keagungan hari Idul Adha ialah hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Qurth RA, dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda, “Hari teragung di sisi Allah SWT adalah hari Idul Adha (Yaumun Nahr), kemudian sehari setelahnya.” (HR Abu Daud).

Berikut adalah bacaan niat puasa sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, sebagaimana dikutip dari buku “Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya” oleh Khalifa Zain Nasrullah:

1. **Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah:**

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُو الْحِجَةٌ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى

*Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.*

Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala.”
2. **Niat Puasa Tarwiyah:**

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

*Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta’ala*

Artinya:”Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala”.
3. **Niat Puasa Arafah:**

نويْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى

*Nawaitu sawma ‘Arafata sunnata Allahi taala.*

Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala”