Bulan Zulhijah, terutama sepuluh hari pertamanya, adalah periode yang sangat dimuliakan dalam ajaran Islam, menjadikannya waktu ideal untuk meningkatkan amal ibadah. Bagi umat Muslim yang tidak menunaikan ibadah haji, puasa sunnah menjelang Idul Adha sangat dianjurkan, khususnya puasa Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
Puasa sunnah di awal Zulhijah, terutama pada tanggal 9, memiliki keutamaan luar biasa. Menurut R. Syamsul B. dan M. Nielda dalam buku `Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya`, puasa ini hukumnya sunnah bagi mereka yang tidak sedang berhaji. Hadits riwayat Muslim menyebutkan bahwa puasa Arafah (9 Zulhijah) dapat menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya, menunjukkan keagungannya. Rasulullah SAW juga menyatakan 10 hari pertama Zulhijah sebagai hari-hari paling dicintai Allah untuk beramal saleh.
Berikut adalah jenis dan waktu puasa yang dianjurkan menjelang Idul Adha:
1. **Puasa 1-8 Zulhijah:** Ini adalah puasa sunnah umum yang dilakukan pada delapan hari pertama bulan Zulhijah. Meskipun tidak ada dalil khusus untuk setiap hari, anjuran ini didasarkan pada keutamaan 10 hari pertama Zulhijah secara umum, sebagaimana disebutkan dalam hadits Bukhari: “Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini (10 hari pertama Zulhijah).”
2. **Puasa Arafah (9 Zulhijah):** Puasa ini adalah puncak ibadah sunnah menjelang Idul Adha, sangat dianjurkan bagi Muslim yang tidak sedang berhaji. Puasa ini bertepatan dengan momen jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah dan memiliki keutamaan besar dalam menghapus dosa.
Namun, terdapat hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa:
* **10 Zulhijah:** Hari Raya Idul Adha, merupakan hari besar bagi umat Islam.
* **11-13 Zulhijah (Hari Tasyriq):** Hari-hari ini diperuntukkan untuk makan, minum, dan berdzikir, sehingga puasa tidak diperbolehkan kecuali bagi jemaah haji yang tidak memiliki hewan kurban (puasa dam).
**Niat dan Tata Cara Puasa Sunnah Menjelang Idul Adha:**
Niat puasa dapat diucapkan dalam hati atau lisan. Berikut adalah niat untuk puasa Tarwiyah dan Arafah:
* **Niat Puasa Tarwiyah (8 Zulhijah):**
Latin: *Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta’âlâ.*
Artinya: “Aku niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta’ala.”
* **Niat Puasa Arafah (9 Zulhijah):**
Latin: *Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala.*
Artinya: “Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta’ala.”
Tata cara pelaksanaan puasa Tarwiyah dan Arafah serupa dengan puasa pada umumnya, yaitu:
1. Dilaksanakan pada tanggal 8 Zulhijah (Tarwiyah) dan 9 Zulhijah (Arafah).
2. Melafalkan niat puasa yang sesuai.
3. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa (makan, minum, berhubungan intim) dari fajar hingga matahari terbenam.
4. Menyegerakan berbuka puasa saat waktunya tiba.