keepgray.com – Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mengajak sektor swasta dan mitra internasional untuk terlibat aktif dalam pembangunan infrastruktur yang inklusif, ramah lingkungan, dan tangguh terhadap bencana. Ajakan ini disampaikan dalam acara International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Menurut Dody, kolaborasi sangat penting untuk mendanai dan mewujudkan infrastruktur yang berkelanjutan di masa depan.
“Untuk mencapai pembangunan infrastruktur yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif, kami membutuhkan kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, dan mitra internasional,” ujar Dody dalam keterangan tertulis, Kamis (12/6/2025). Ia menambahkan bahwa pemerintah membuka peluang investasi dalam 55 proyek infrastruktur melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan sembilan di antaranya senilai Rp 90 triliun akan dipresentasikan di forum ICI.
Dody mengungkapkan bahwa Indonesia membutuhkan dana sekitar Rp 1.900 triliun untuk mencapai target infrastruktur dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029. Pemerintah hanya mampu membiayai 60% dari total kebutuhan tersebut, sehingga diharapkan sektor swasta dan mitra internasional dapat mengisi kekurangan pembiayaan.
Kementerian PU telah menyiapkan berbagai proyek prioritas dengan pendekatan berbasis ketahanan, konektivitas, inovasi, dan tata kelola yang baik. Proyek-proyek tersebut meliputi National Urban Development Project (NUDP), pembangunan Giant Sea Wall untuk kawasan pesisir, dan pengelolaan sampah dengan teknologi energi terbarukan.
Dody juga menekankan pentingnya konsep Smart Infrastructure, di mana teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) akan menjadi bagian integral dari proses pembangunan. Keterlibatan masyarakat juga dianggap krusial untuk memastikan keberlanjutan dan ketangguhan infrastruktur terhadap bencana.
“Keberhasilan infrastruktur tidak hanya terletak pada fisiknya, tetapi juga pada bagaimana kita berinovasi dan berkolaborasi untuk masa depan. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama membangun infrastruktur yang lebih cerdas, hijau, dan inklusif untuk Indonesia yang lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menambahkan bahwa fokus utama kementeriannya adalah memastikan akses terhadap layanan dasar seperti air bersih, sanitasi, jalan, dan jembatan. “Dekade ini akan menentukan arah Indonesia. Keberhasilan kita bergantung pada apa yang kita bangun, bagaimana kita membangunnya, dan yang terpenting untuk siapa kita membangunnya,” tutur AHY.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian PU dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait sinergi pembangunan kawasan pesisir Ibu Kota. MoU ini ditandatangani oleh Dirjen SDA Lilik Retno Cahyadiningsih dan Sekda DKI Marullah Matali, disaksikan langsung oleh AHY dan Menteri Dody.
Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh lebih dari 7.000 peserta dari berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Jepang, Australia, Korea Selatan, Singapura, dan negara-negara Eropa. Sejumlah investor dan lembaga besar seperti Macquarie, GIC, World Bank, IFC, ADB, dan The Asia Group juga turut berpartisipasi. Indonesia Construction International (ICI) 2025 diharapkan menjadi momentum strategis bagi kolaborasi global dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan.