keepgray.com – Manajemen PT Pratama Jaya, pemilik dan operator KMP Tunu Pratama Jaya, menyampaikan permohonan maaf dan belasungkawa kepada korban tenggelamnya kapal tersebut di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7). Permintaan maaf ini disampaikan oleh perwakilan perusahaan, Ulumuddin, dalam konferensi pers di Banyuwangi, Jumat (5/7).
Ulumuddin menyatakan bahwa pihaknya sangat berduka atas musibah yang menimbulkan korban jiwa. Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada seluruh keluarga korban. Sejak kejadian, PT Pratama Jaya mengaku telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Basarnas, Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjung Wangi, dan aparat keamanan, dalam proses evakuasi dan penanganan korban.
Sebagai operator pelayaran, Ulumuddin menyadari bahwa keselamatan dan keamanan penumpang adalah tanggung jawab utama perusahaan. PT Pratama Jaya juga telah menjalin komunikasi dengan ASDP sebagai operator Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk untuk memberikan bantuan darurat kepada korban dan keluarga. Manajemen juga memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia sebagai bentuk tanggung jawab dan kemanusiaan, meskipun besaran bantuan tidak disebutkan.
PT Pratama Jaya berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh aspek pelayaran, termasuk keselamatan pelayaran, sistem operasional, kesiapan awak, dan kondisi teknis armada, untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang.
KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Rabu (2/7) malam. Petugas jaga Syahbandar melihat kapal tenggelam sekitar pukul 23.35 WIB di perairan Selat Bali pada koordinat 8° 9’32.35″S 114°25’6.38″.
Hingga Sabtu (5/7) pagi, dari total 65 penumpang dan awak kapal, 36 orang telah ditemukan. Enam orang ditemukan meninggal dunia, 30 orang selamat, dan 29 orang lainnya masih dalam pencarian.