Preman Investasi: Klaim Penurunan

keepgray.com – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu, menyatakan bahwa gangguan premanisme terhadap investor di Indonesia telah menurun signifikan berdasarkan laporan dari para Kapolda di berbagai daerah.

Todotua mengungkapkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memberantas premanisme yang dapat merusak iklim investasi. Isu keamanan dan biaya perizinan ilegal kerap menjadi perhatian utama dalam diskusi dengan investor, baik domestik maupun asing.

Salah satu kasus yang menjadi sorotan adalah pemalakan dalam proyek pembangunan pabrik Chandra Asri Alkali (CAA) senilai Rp5 triliun yang melibatkan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon dan beberapa organisasi masyarakat (ormas). Todotua menjelaskan bahwa proses hukum terkait kasus ini sedang berjalan, dan koordinasi dengan Kapolda setempat terus dilakukan untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Pemerintah, tegas Todotua, akan menindaklanjuti setiap laporan mengenai premanisme. Praktik pemerasan semacam ini dapat membuat investor enggan bekerja sama dengan Indonesia. Ia menyoroti bahwa biaya yang timbul akibat premanisme dan perizinan ilegal dapat mencapai 15-20 persen dari total investasi, sehingga mengurangi daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi.