Prabowo Puji Kapolri di Panen Raya: Dukung Pangan!

keepgray.com – Presiden Prabowo Subianto menghadiri panen raya jagung serentak kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Prabowo menyatakan merasa bahagia dapat melanjutkan produksi pangan dengan panen raya jagung yang diinisiasi oleh Polri.

Dalam acara yang digelar di Bengkayang, Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap hasil panen jagung yang memberikan sinyal positif bagi ketahanan pangan. Ia menekankan pentingnya untuk tidak cepat berpuas diri dan terus berupaya mencapai hasil yang lebih baik. Prabowo juga memuji inisiatif Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mewujudkan kedaulatan pangan, yang menurutnya merupakan kunci keamanan nasional.

Kapolri dan jajaran Polri dinilai telah mengambil peran aktif dalam usaha mencapai swasembada pangan. Prabowo menegaskan bahwa tidak ada bangsa yang merdeka jika tidak mampu memproduksi pangannya sendiri.

Capaian panen raya jagung pada kuartal II ini mencapai 2,54 juta ton, jauh melampaui hasil kuartal I yang hanya 118.975 ton. Peningkatan ini didukung oleh penggunaan bibit unggul Hibrida P27 dan pupuk presisi MIGO Bhayangkara, hasil riset Polda Kalbar. Produktivitas lahan meningkat tajam dari 2 ton per hektare menjadi 9,3 ton per hektare. Peningkatan ini berdampak positif pada pendapatan petani, yang kini mencapai sekitar Rp 4 juta per bulan, dari sebelumnya hanya Rp 500 ribu.

Sebagai tindak lanjut, Polri dan pemerintah memutuskan untuk mengekspor 1.200 ton jagung ke Sarawak, Malaysia. Pelepasan ekspor jagung ini dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Prabowo juga menyinggung keberhasilan Indonesia dalam produksi beras di tengah kesulitan yang dialami banyak negara lain. Ia mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak menjadi sombong, melainkan meneladani ilmu padi, makin berisi makin menunduk.

Lebih lanjut, Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia tidak hanya akan swasembada pangan, tetapi juga menjadi lumbung pangan dunia. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, akademisi, teknokrat, pemerintah daerah, pengusaha, dan ulama dalam mewujudkan kemakmuran bangsa.