keepgray.com – Presiden Prabowo Subianto memenuhi undangan Presiden Rusia Vladimir Putin dan tidak menghadiri KTT G7 sebagai tamu kehormatan. Istana Kepresidenan menegaskan bahwa Indonesia tidak condong ke blok mana pun.
Kepala Kantor Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyatakan, “Jadi tidak condong ke blok mana pun. Kita tidak melihat dunia hitam-putih. Jadi spekulasi-spekulasi semacam tadi, kayak cenderung ke blok ini, itu tidak ada,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (16/6/2025).
Hasan menjelaskan bahwa Indonesia akan bergabung ke forum mana pun berdasarkan kepentingan nasional, bukan berdasarkan hubungan baik atau buruk dengan negara-negara lain. Ia mencontohkan keikutsertaan Indonesia dalam aksesi BRICS dan OECD secara bersamaan.
“Kalau OECD kan ada Amerika, ada negara-negara Eropa di sana. Nah di saat yang bersamaan kita menjadi anggota BRICS dan di saat yang bersamaan kita juga dalam proses menjadi anggota OECD. Jadi nggak condong ke mana pun, kita akan bergabung dengan klub yang, kalau klub-klub internasional itu, klub-klub multilateral itu memberikan keuntungan strategis kepada bangsa kita, kita akan *join*,” jelasnya.
Hasan menambahkan, “Kalau tidak memberikan keuntungan strategis kepada kita, ya kita mungkin tidak akan *join*. Kita kan juga aktif dalam G20, G7 ini kan bagian dari G20 dan kita aktif. Kita juga aktif di dalam APEC. Di APEC itu ada China, ada RRC, ada Amerika Serikat. Jadi kita sama sekali dalam pendirian politik kita yang bebas aktif tidak akan condong ke salah satu blok. Kita akan bergabung ke blok ekonomi, ingat blok ekonomi.”
Lebih lanjut, Hasan menegaskan bahwa Indonesia menganut politik bebas aktif. Ia berharap tidak ada spekulasi liar mengenai sikap politik Indonesia.
“Kita nggak akan masuk ke dalam blok militer, blok pertahanan. Kita masuk dalam blok ekonomi selama itu menguntungkan buat bangsa kita. Jadi kira-kira itu. Jadi spekulasi kayak tadi harusnya kita taruh jauh-jauh dari pendirian politik luar negeri negara kita,” pungkasnya.