keepgray.com – Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai banyaknya koruptor yang lolos dari jeratan hukum di pengadilan. Sahroni berpendapat bahwa salah satu penyebab lolosnya para koruptor adalah masalah kesejahteraan hakim.
“Solusi untuk problem kehakiman dan peradilan ini sebenarnya dari dulu masih sama, namun eksekusinya saja yang belum serius sebelum-sebelumnya,” kata Sahroni kepada wartawan, Jumat (13/6/2025). Ia menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan hakim. “Yang pertama jelas, tingkatkan kesejahteraan hakim. Ini mutlak. Kalau hakim tidak sejahtera, maka potensi ‘masuk angin’ juga tinggi,” sambungnya.
Selain itu, Sahroni juga menyoroti perlunya pengawasan yang ketat terhadap putusan hakim. Menurutnya, setiap hakim harus bertanggung jawab atas setiap keputusan yang diambil. “Sistem pengawasan yang harus ketat dan komprehensif. Putusan hakim-hakim harus bisa diawasi, di-review, dan dipertanggungjawabkan,” ujarnya.
Sahroni menilai bahwa Presiden Prabowo memiliki niat yang serius dalam memberantas korupsi. Ia berharap dengan peningkatan kesejahteraan hakim, kasus koruptor yang lolos di pengadilan dapat diminimalkan. “Kami Komisi III akan kompak mendukung (niat serius Prabowo),” ujarnya. Ia menambahkan, “Semoga harapan demikian (nggak ada koruptor lolos lagi), karena ujung peradilan ada di pengadilan, yang menentukan hakim.”
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kemarahannya terkait kasus korupsi di depan para hakim yang baru dikukuhkan. Prabowo merasa kesal karena banyak koruptor yang berhasil ditangkap, namun seringkali lolos di pengadilan. “Percuma kita punya polisi yang hebat, tentara yang hebat. Si koruptor, si maling, si bajingan itu, begitu ke pengadilan lolos. Kasihan ini anak buahmu Kapolri,” kata Prabowo dalam acara pengukuhan 1.451 hakim di gedung Mahkamah Agung (MA), Jakarta Pusat, Kamis (12/6).
Prabowo menekankan pentingnya bagi para hakim untuk bekerja dengan serius dalam menegakkan keadilan. Ia menyatakan bahwa negara saat ini membutuhkan hakim yang tidak dapat dibeli. “Jadi kita butuh hakim-hakim yang benar-benar tidak bisa digoyahkan, tidak bisa dibeli,” tegasnya.