Prabowo Apresiasi AHY soal Infrastruktur

keepgray.com – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan apresiasi kepada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atas pemahaman serta kesiapan dalam merespons berbagai tantangan pembangunan nasional. AHY dinilai mampu menangkap arah strategis pemerintahan terkait infrastruktur.

Prabowo menyatakan bahwa pembangunan bangsa memerlukan konsistensi, keberanian, dan efisiensi. Ia memuji langkah AHY yang dinilai mampu membaca akar persoalan serta memahami kebijakan prioritas pemerintah, yang kini mendorong pelibatan sektor swasta, baik dalam negeri maupun luar negeri, dalam pembangunan infrastruktur nasional.

“Saya hargai Menko Infrastruktur. Saudara menangkap masalah yang kita hadapi, saudara menangkap strategi saya,” kata Prabowo dalam keterangannya, Minggu (21/6/2025).

Prabowo menambahkan bahwa dirinya mengundang sektor swasta dari dalam negeri dan luar negeri untuk terlibat sebesar-besarnya dalam pembangunan infrastruktur. Menurutnya, sektor swasta seringkali lebih modern, efisien, dan dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dengan anggaran yang lebih hemat. Hal ini disampaikan Prabowo saat penutupan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta.

Prabowo juga menegaskan bahwa kebijakan efisiensi dan deregulasi yang sedang dijalankan menjadi kunci keberhasilan dalam mendorong produksi pangan dan energi nasional. Ia mencontohkan pemangkasan 145 regulasi distribusi pupuk yang sebelumnya menghambat produktivitas petani. Hasilnya, Indonesia mencatat rekor tertinggi dalam cadangan beras dan peningkatan produksi jagung.

Dalam kerangka besar pembangunan, Prabowo mengakui kontribusi pemerintahan-pemerintahan sebelumnya, termasuk transisi yang mulus dari Presiden Joko Widodo. Ia menekankan pentingnya kesinambungan dalam pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari fondasi kemajuan bangsa.

“Pemerintah modern harus efisien, harus kerja cepat, harus fleksibel. Kita tidak boleh terpaku pada birokrasi yang menghambat,” tutup Presiden.

Sebagai informasi tambahan, Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh jajaran Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, para Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, delegasi, para pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan dari lintas negara.

Konferensi infrastruktur pertama berskala internasional di Indonesia ini dihadiri 7.000 peserta lebih dari 33 negara partisipan, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Jepang, Kanada, Korea Selatan, Norwegia, Uni Emirat Arab, Tiongkok, Uni Eropa, Spanyol, Vietnam, Iran, Singapura, Turki, Hungaria, Myanmar, Denmark, Prancis, Inggris, Rusia, Jerman, Uruguay, Finlandia, Swiss, dan Azerbaijan.

ICI 2025 menjadi panggung penting bagi kolaborasi internasional, dengan kehadiran berbagai investor dan lembaga pembiayaan terkemuka, seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapore), World Bank, International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan The Asia Group.