keepgray.com – Wakil Ketua MPR dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, menilai keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk tidak memenuhi undangan forum negara-negara G7 di tengah ketegangan Israel-Iran sebagai langkah yang tepat. Prabowo memilih memenuhi undangan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025.
Menurut Eddy, langkah ini merupakan diplomasi yang strategis dan menunjukkan konsistensi Indonesia pada politik luar negeri yang menolak segala bentuk penjajahan atau serangan atas kedaulatan negara lain. Hal ini disampaikan Eddy dalam keterangan tertulis, Jumat (20/6/2025).
Eddy menambahkan bahwa salah satu kesepakatan negara G7 adalah mendukung Israel dengan alasan membela diri. Oleh karena itu, ketidakhadiran Presiden Prabowo dalam forum G7 dinilai sebagai keputusan terbaik.
Pernyataan ini disampaikan Eddy Soeparno di sela-sela menjadi pembicara dalam Bimtek Bela Negara Anggota DPRD PAN dengan tema Peran Anggota Legislatif dalam Menjaga Kedaulatan Bangsa di Tengah Dinamika Politik. Acara tersebut dilaksanakan di Universitas Indonesia Mandiri di Lampung Selatan, Kamis (19/6).
Eddy menegaskan bahwa kehadiran Presiden Prabowo di SPIEF 2025 merupakan tonggak penting dalam menegaskan posisi strategis Indonesia di kancah global. Ia juga meyakini bahwa pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Prabowo dan Vladimir Putin akan membahas respons kedua negara terhadap konflik Israel-Palestina serta mempersiapkan langkah-langkah terbaik untuk meredakan ketegangan di Timur Tengah.
Eddy menutup keterangannya dengan menyatakan bahwa peran aktif diplomasi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo menjadikan Indonesia semakin diperhitungkan, terutama karena Prabowo konsisten dengan Politik Bebas-Aktif dan amanat konstitusi untuk menolak segala bentuk penjajahan dan penindasan.
Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan bahwa absennya Prabowo di pertemuan negara G7 disebabkan karena agenda yang bentrok. Undangan dari pemerintah Rusia untuk menghadiri St. Petersburg International Economic Forum sudah diterima beberapa bulan sebelumnya dan telah dipersiapkan sejak lama, termasuk pidato Presiden di sana.