Polwan Ledya: Cegah Stunting di Masyarakat

keepgray.com – Bripda Ledya Margaretha Sihotang, seorang lulusan sarjana kesehatan masyarakat dari Polda Sumatera Utara, kini resmi bergabung sebagai Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Polri. Penempatan ini ditujukan untuk mendukung program Ketahanan Pangan dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Perempuan berusia 23 tahun ini menyoroti masalah stunting pada anak-anak dan menekankan pentingnya pencegahan penyakit melalui pendekatan dan komunikasi yang efektif dengan masyarakat. “Jurusan ini mempelajari cara pencegahan penyakit serta pendekatan kepada masyarakat. Jadi tidak hanya kuratif, tapi fokus pada pencegahan dan pemecahan masalah kesehatan masyarakat,” ujar Ledya, seperti dikutip dari siaran pers Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Polri pada Kamis (12/6/2025).

Sebagai bagian dari Bakomsus, Ledya akan bertugas di masyarakat melalui fungsi Binmas Polri, melakukan pembinaan langsung kepada warga, dengan fokus pada pencegahan stunting, peningkatan kesehatan lingkungan, serta edukasi kesehatan. “Nantinya, saya akan ditempatkan di desa atau kelurahan. Saya akan melakukan pendekatan dengan cara mendatangi masyarakat secara langsung. Saya kemudian akan mengajak masyarakat melakukan gerakan-gerakan untuk meningkatkan kesehatan dan pencegahan stunting,” jelasnya.

Ledya juga menyoroti masalah kesehatan lain seperti hipertensi di kampung halamannya, serta tingginya angka stunting yang ia temui saat kuliah di Jawa. Ia berharap kehadirannya sebagai personel Bakomsus dapat memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan dan kesehatan nasional. “Di daerah saya sendiri, banyak masalah kesehatan hipertensi. Namun, di saat saya kuliah (di daerah Jawa), banyak masalah kesehatan stunting yang tinggi. Dan itu merupakan salah satu *concern* penanganan pemerintah saat ini. Diharapkan, ke depannya dapat terjadi penurunan tingginya angka stunting di Indonesia,” tuturnya.

Informasi mengenai pendaftaran Bakomsus Polri untuk Ketahanan Pangan dan MBG diperoleh Ledya dari brosur online yang dibagikan temannya di grup WhatsApp. Ia merasa tertarik karena kebutuhan Polri akan anggota baru sesuai dengan latar belakang pendidikannya di bidang kesehatan masyarakat.

Selama menjalani pendidikan di Sekolah Polisi Wanita, Ledya mengaku mendapat banyak pembentukan karakter seperti kedisiplinan, empati, tanggung jawab, hingga pengelolaan emosi. “Banyak sekali hal-hal yang saya dapatkan selama menjalani pendidikan di Bintara Polwan, mulai dari ilmu-ilmu kepolisian. Namun pembentukan karakter yang saya dapatkan adalah tanggung jawab, disiplin, peningkatan moral, empati terhadap sesama, penanganan emosi, dan tentunya banyak belajar mengenai *soft skill* yang dilatih di Sekolah Polisi Wanita ini,” pungkas Ledya.

Rekrutmen Bakomsus Ketahanan Pangan dan MBG dilakukan oleh Bagian Penyediaan Personel Staf Sumber Daya Manusia (Bagdiapers SSDM) Polri sejak November 2024 dan berlangsung sepanjang Desember 2025. Polri menetapkan persyaratan pendaftar Bakomsus Pertanian, Peternakan, dan Perikanan mulai lulusan SMK, D3, D4, hingga sarjana, sementara untuk Bakomsus Ahli Gizi dan Kesehatan Masyarakat syarat pendidikan D4 dan sarjana.

Penerimaan anggota Polri jalur Bakomsus ini merupakan salah satu strategi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam mempercepat tercapainya misi Swasembada Pangan dan terlaksananya program Makan Bergizi Gratis, yang merupakan bagian dari Asta Cita dalam Pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Program ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas kesehatan anak-anak Indonesia agar tumbuh SDM unggul yang siap mewujudkan Indonesia Emas 2045.